Berita Viral
Misteri Kematian Kaisar Konstantin saat Konstantinopel Jatuh dan Masuknya Sultan Al Fatih
Penulis sejarah Roger Crowley merangkum versi-versi kematian Konstantin yang saling bertentangan
Catatan Giacomo Tetaldi, orang Italia, Kaisar Konstantin dibunuh.
Sementara Benvenuto, konsul orang Ancona di Konstantinopel menyebut, “Dia (kaisar) terbunuh, dan kepalanya dibawa ke hadapan raja orang Turki dengan tombak.”
Ketiadaan informasi yang akurat tentang kondisi terakhir Konstantin ini menerbitkan keyakinan, di saat-saat terakhir ia memang benar-benar melepaskan baju kekaisarannya, dan terjuan sebagai orang biasa di tengah prajuritnya yang tersisa.
Umumnya, para prajurit Konstantinopel yang tewas kepalanya dipenggal.
Jadi sangat sulit membedakan atau mengindetifikasi mayat satu dengan yang lain.
Persoalan ini juga memicu munculnya legenda dan mitos yang sulit dipastikan kebenarannya.
Ada yang menyebut Konstantin lolos dari Konstantinopel dan masih hidup sesudah kekaisarannya jatuh.
Ada juga yang mengatakan mayatnya diserahkan ke orang Yunani, dan kemudian dimakamkan di suatu tempat di dalam kota.

Kaisar malang itu dianggap meninggal pada usia cukup muda, 49 tahun.
“Penguasa Istanbul (maksudnya Konstantinopel) adalah pria pemberani dan tidak pernah minta belas kasihan,” kata Oruch, penulis Ustmaniyah dalam nada memuji.
Penulis sejarah Dr Ali Muhammad Ash-Shallabi tidak memerinci nasib Konstantin di akhir peperangan ini.
Ia hanya menyebut Konstantin tewas dalam pakaian seperti orang biasa dan tidak dikenali sebagai kaisar hingga ia terbunuh.
Tidak ada rincian apapun perlakuan terhadap Konstantin sesudah itu. Umumnya penulis Ustmaniyah, kematian dan nasib serta perlakuan terhadap sang kaisar dan kotanya sesudah perang ini tidak dibesar-besarkan.
John Freely dalam bukunya Istanbul: Ibukota Tiga Imperium Agung (2019), melukiskan Sultan Al Fatih yang sangat muda itu memasuki Gerbang Adrianapolis (Edirne Kapi) pada Selasa sore.
Sebuah plakat gerbang mencatat perjalanan masuk Al Fatih.