Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Benarkah Bersepeda Pakai Masker Bisa Meninggal Mendadak? Ini Jawaban Dokter

Sejak pandemi Virus Corona yang mengakibatkan COVID-19, berolahraga seperti bersepeda mulai menjadi gaya hidup dan tren baru.

Editor: galih permadi
Istimewa
Sepeda gunung yang di maling oleh dua warga Buaran, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM - Sejak pandemi Virus Corona yang mengakibatkan COVID-19, berolahraga seperti bersepeda mulai menjadi gaya hidup dan tren baru.

Olahraga seperti bersepeda menjadi satu di antara cara menjaga kebugaran dan imunitas tubuh untuk mencegah penularan Virus Corona.

Namun beberapa hari terakhir,  media sosial dihebohkan dengan viralnya seorang pria yang meninggal ketika berolahraga sepeda menggunakan masker.

Viral Video Detik-detik Dwi Sasono Ditangkap Polisi, Ternyata Ganja 16 Gram Disimpan di Tempat Ini

Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu

Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Lima Tewas Dalam Longsor di Tambang Emas Kotabaru Kalsel

Disebutkan bahwa pria tersebut disebut memiliki riwayat penyakit jantung.

Apakah benar olahraga bersepeda menggunakan masker bisa menyebabkan seseorang meninggal?

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Michael Triangto Sp.KO, menyatakan jika memang ada gangguan jantung yang dimiliki pesepeda tersebut, kemungkinan terbesar itulah penyebabnya.

Bukan karena penggunaan masker.

Ia menjelaskan, orang dengan riwayat gangguan jantung tentu berisiko terkena serangan jantung kapan pun terlepas menggunakan masker atau tidak.

Jadi dapat terserang bahkan ketika tidur maupun sedang berolahrga.

"Jadi menurut saya bukan itu (penggunaan masker) penyebabnya," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

Michael menyatakan, dibandingkan dengan berdiam saja, tentu risiko kematian bagi orang dengan riwayat jantung akan meningkat ketika melakukan aktivitas seperti berolahraga.

Ini dikarenakan jantung jadi bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Kendati demikian, bukan berarti orang dengan gangguan jantung tak bisa berolahraga, sebaliknya malah diwajibkan untuk berolahraga.

Catatannya adalah olahraga ringan, menyesuaikan dengan kapasitas tubuh sehingga tidak memicu kerja terlalu berat pada jantung.

Jika berolahraga secara berkelompok, maka perhatikan irama olahraga yang dibutuhkan diri sendiri dan orang lain.

Seringnya, tak sadar malah mengikuti irama olahraga orang lain yang belum tentu cocok.

"Ini berpotensi untuk memberikan beban pada jantung daripada yang seharusnya," kata dia. B

Michael menyebutkan menggunaan masker ketika berolahraga tentu akan mempengaruhi sirkulasi udara, di mana mengurangi jumlah oksigen yang masuk.

Namun, bukan berarti seseorang akan meninggal karena kehabisan napas lantaran berolahraga menggunakan masker. 

Michael mengatakan, jika seseorang sudah merasa tidak nyaman saat menggunakan masker atau dengan kata lain jadi sulit bernapas, sudah pasti akan merespons dengan melepas masker tersebut.

"Tangan kan enggak diikat, kalau mulai pusing (karena sulit bernafas) kenapa enggak dibuka? Masak kamu enggak mampu untuk buka masker sendiri yang jadi penyebab itu (sulit bernapas), kan aneh," kata dia.

Oleh sebab itu, Michael menekankan, memang orang akan lebih berisiko meninggal ketika olahraga, terlebih pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Tetapi hal itu tak ada kaitannya dengan penggunaan masker.

Bahkan menurutnya, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, Anda tetap bisa berolahraga dengan menggunakan masker selama itu merupakan olahraga ringan.

Dia bilang, olahraga berat umumnya hanya dilakukan oleh atlet yang tentunya pada lokasi khusus dan tak perlu mengenakan masker.

"Jadi, bahwa orang dengan sakit jantung itu bisa meninggal adalah benar, dan bahwa orang berolahraga bisa meninggal, itu juga benar. Tapi tidak berhubungan (dengan masker)," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bersepeda Pakai Masker Sebabkan Kematian, Benarkah?"

Amien Rais Sebut Istilah New Normal Sebagai Pengelabuan, Hanum Rais: Angin-anginan

Muncul Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Semarang, Ini Daftarnya

3 Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19, Hendi Beberkan dari Sini Kemungkinan Mereka Tertular

1 Pegawai Positif Corona, 131 Karyawan Bank BCA KCU Tegal Wajib Rapid Test Covid-19

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved