Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Demonstran Serang Gedung Putih, Trump Kerahkan Ribuan Tentara Bersenjata Lengkap

Presiden AS Donald Trump menyatakan, dia mengerahkan "ribuan tentara bersenjata lengkap" dan polisi untuk memadamkan kerusuhan di Washington.

Editor: m nur huda
KEVIN LAMARQUE/REUTERS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berbicara di konferensi pers virus corona di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, Senin (11/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, dia mengerahkan "ribuan tentara bersenjata lengkap" dan polisi untuk memadamkan kerusuhan di Washington.

Ucapannya itu muncul setelah bangunan dan monumen di sekitar Gedung Putih menjadi korban vandalisme dalam aksi protes terkait kematian George Floyd.

"Apa yang terjadi pada kota (Washington) semalam adalah hal memalukan," ujar Trump, di tengah suara tembakan gas air mata dalam aksi protes di dekat Gedung Putih.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berjalan melewati bangunan yang dikotori oleh graffiti demonstran di Taman Lafayette, seberang Gedung Putih setelah sebelumnya dia berada di Gereja St John. Aksi itu terjadi ketika kerusuhan dalam aksi protes terjadi, menyikapi kematian pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berjalan melewati bangunan yang dikotori oleh graffiti demonstran di Taman Lafayette, seberang Gedung Putih setelah sebelumnya dia berada di Gereja St John. Aksi itu terjadi ketika kerusuhan dalam aksi protes terjadi, menyikapi kematian pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis pekan lalu. (REUTERS/TOM BRENNER)

Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu

Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Sedianya Minggu Depan Mutasi ke Polda Jateng

Suami Dipanggil Sayang saat Video Call dengan Perempuan, Istri Rebut HP Malah Ditendang

Dimulai Lagi, Ini Jadwal Liga Italia 2019-2020 Lengkapnya

BERITA LENGKAP: Petugas Puskesmas Terima Ancaman terkait Rapid Test Corona, Ini Kata Ganjar Pranowo

"Saya menempatkan ribuan tentara bersenjata lengkap, militer, dan penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, vandalisme, dan serangan nakal," jelasnya.

Dilansir AFP, Senin (1/6/2020), presiden berusia 73 tahun itu mengecam kericuhan dalam demonstrasi sebagai "terorisme domestik".

Adapun unjuk rasa itu muncul menyikapi kematian George Floyd, yang tewas setelah ditindih polisi kulit putih di Minneapolis, Senin (25/5/2020).

Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan.
Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan. (DAVID HIMBERT/HANS LUCAS via REUTERS)

"Saya ingin dalang kerusuhan ini tahu, kalian akan menghadapi hukuman berat dan dipenjara dalam waktu yang lama," ancam dia.

Saat Trump mengatakan itu, AFP melaporkan, terdengar suara tembakan gas air mata dan granat setrum untuk membubarkan pengunjuk rasa di luar Gedung Putih.

Dia juga menyerukan kepada gubernur negara bagian untuk mengerahkan Garda Nasional dalam jumlah besar, sehingga mereka bisa "mendominasi" pendemo.

Selepas menyatakan itu, dia berjalan menuju Gereja Episkopal St John, dikenal juga sebagai Gereja Presiden, yang rusak parah karena kericuhan.

Sepekan setelah kematian Floyd, hasil otopsi pun dirilis, di mana penyebab kematian Floyd adalah pembunuhan yang dilakukan Derek Chauvin, polisi yang menindihnya.

Proses pemeriksaan post-mortem itu dilakukan Aleccia Wilson, pakar di Universitas Michigan, berdasarkan permintaan pihak keluarga.

Wilson dikenal sebagai dokter yang juga menangani jenazah Eric Garner, yang tewas di tangan polisi pada 2014 dan memunculkan gerakan Black Lives Matter.

"Bukti ini konsisten dengan sesak napas mekanis sebagai penyebab kematian, dengan kematiannya merupakan pembunuhan," terang Wilson dalam konferensi pers.

Kerusuhan dalam demo AS ini merupakan yang terbesar sejak 1968, ketika ikon penegakan hak sipil Martin Luther King Jr ditembak mati anggota supremasi kulit putih.

Sebuah mobil Polisi di Atlanta dibakar massa ketika demonstran memprotes kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, dekat CNN Center di Atlanta, Georgia, AS, 29 Mei 2020.
Sebuah mobil Polisi di Atlanta dibakar massa ketika demonstran memprotes kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, dekat CNN Center di Atlanta, Georgia, AS, 29 Mei 2020. (REUTERS/DUSTIN CHAMBERS)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved