Virus Corona Jateng
DPRD Jateng: Penambahan APD untuk Tenaga Medis Perlu Dilakukan Jelang New Normal
Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso menyatakan pentingnya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis menjelang penerapan tat
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso menyatakan pentingnya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis menjelang penerapan tatanan kehidupan normal baru atau new normal.
Penambahan APD bagi tenaga medis, kata dia, penting untuk menghadapi segala kemungkinan saat penerapan new normal.
"Sebagaimana diketahui bahwa menjelang new normal beberapa tenaga medis merasa membutuhkan pasokan APD tambahan untuk mengantisipasi skenario terburuk ketika terjadi lonjakan kasus saat new normal," kata Hadi, Selasa (2/6/2020).
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Sedianya Minggu Depan Mutasi ke Polda Jateng
• Isi 3 Surat Wasiat Siti Julaekah, Wanita yang Bunuh Diri di Hotel di Semarang, 1 Surat untuk Suami
Penambahan APD, lanjutnya, juga merupakan permintaan Persatuan Perawan Nasional Indonesia (PPNI) kepada pemerintah.
Politikus PKS itu menegaskan bahwa pentingnya perhatian pemerintah daerah untuk memaksimalkan sumber daya untuk kesiapan tenaga medis dan peralatannya.
DPRD Jateng juga terus memberikan bantuan perlengkapan 'tempur' tenaga medis menangani pasien corona Covid-19.
Seperti di Wonogiri misalnya, DPRD Jateng memberikan bantuan sebanyak 680 pakaian coverall hazmat, 3400 masker bedah, 60 Masker N95, 470 Sarung tangan, 102 kaca mata, 204 face shield, serta 30 disposable cap atau penutup kepala.
Bantuan itu dibagikan kepada 26 Puskesmas di seluruh Wonogiri.
Hadi menjelaskan bantuan tersebut merupakan sinergi antara DPRD dengan Pemprov Jateng melalui Gugus Tugas.
Total sebanyak 250 ribu APD disebar seluruh Jawa Tengah guna membantu petugas medis.
"Kami mewakili teman- teman DPRD Jateng mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejuang kesehatan dimanapun berada.
Luar biasa, apalagi ini mau masuk fase new normal," ucap pria asli Wonogiri itu.
Menurutnya, DPRD juga masih mengkaji apakah Jawa Tengah siap masuk fase new normal atau tidak.
Persiapan fase new normal, kata dia, perlu dilakukan secara matang, tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur instansi kesehatan, tetapi juga infrastruktur publik lainnya.
Lonjakan kasus corona saat diterapkan new normal juga dikhawatirkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Karena itu, meskipun angka kasus di Jateng diklaim mengalami tren penurunan, ia tidak gegabah menerapkan new normal.
"Jika itu (new normal) diterapkan, bukan berarti urusan covid selesai loh.
Kami juga harus menyiapkan tenaga medis jika nanti seandainya ada gelombang kedua dan seterusnya," kata Ganjar.
Oleh karena itu, ia berharap saat penerapan new normal, jangan sampai ada kelengahan sedikit pun dalam menghadapi pandemi ini.
Untuk persiapan masyarakat, pihaknya terus melakukan edukasi agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami tidak akan bosan-bosan untuk mensosialisasikan ke masyarakat," imbuhnya.(mam)
• Sedihnya Pasangan Suami Istri Ini Gagal Berangkat Haji Padahal Tinggal Menghitung Hari Keberangkatan
• Muncul Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Semarang, Ini Daftarnya
• Kasus Covid-19 di Kota Semarang Naik, Hendi: Penerapan New Normal Secara Keseluruhan Lupakan Saja
• Bukannya Bayar Utang, Rifai Malah Sekap dan Rampok Uang Temannya Rp 230 Juta
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/wakil-ketua-komisi-d-dprd-jateng-hadi-santoso.jpg)