Wabah Virus Corona
Mengapa Korban Tewas Corona di Amerika dan Eropa Lebih Tinggi Dibanding Asia? Ini Penjelasan Ahli
Sejak pertama kali muncul pada akhir 2019 silam, virus corona sudah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Demografi juga berperan dalam kesenjangan regional.
Populasi Afrika dengan lebih banyak anak muda mungkin lebih kebal dari pada populasi lansia di Italia.
Di Jepang, negara yang memiliki populasi tertua di dunia, juga sedang sedang dieksplorasi alasannya terkait dengan kematian yang rendah.
Ada kepercayaan yang meluas bahwa di Jepang kebersihan dan kebiasaan yang baik menjadi pengaruh.
Faktor gen dan sistem imun
Peraih Nobel Tasuku Honjo, seorang ilmuwan dan ahli imun dari Jepang mengatakan bahwa orang keturunan Asia dan Eropa memiliki perbedaan besar dalam haplotipe antigen leukosit (HLA), sebuah gen yang mengendalikan respons sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Hal tersebut bisa menjadi pemicu mengapa di Asia angka kematian lebih rendah, namun tetap tidak bisa dijadikan satu-satunya alasan.
Tatsuhiko Kodama dari Tokyo University menjelaskan studi awal menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh orang Jepang cenderung bereaksi terhadap virus corona, seolah-olah mereka telah terinfeksi virus itu sebelumnya.
"Teka-teki angka kematian lebih rendah di Asia Timur dapat dijelaskan dengan adanya kekebalan," kata dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penjelasan Ahli Mengapa Korban Tewas Akibat Virus Corona di AS dan Eropa Lebih Tinggi daripada Asia
• Amien Rais Sebut Istilah New Normal Sebagai Pengelabuan, Hanum Rais: Angin-anginan
• China Bakal Jelajahi Planet Mars Pada Musim Panas Tahun Ini, Tak Ingin Kalah dari Amerika
• 3 Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19, Hendi Beberkan dari Sini Kemungkinan Mereka Tertular
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya