Berita Jateng
Jawa Tengah Alami Inflasi 0,07 % di Bulan Mei 2020, Ini Penyebabnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bulan Mei di Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bulan Mei di Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,53, setelah sebelumnya pada bulan April 2020 terjadi deflasi sebesar 0,01 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Mei 2020 sebesar 0,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2020 terhadap Mei 2019) sebesar 2,68 persen.
“Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, empat kota mengalami inflasi yakni di Cilacap, Purwokerto, Kudus dan Semarang.
• UPDATE: Pemakaman Kompol Widodo Ponco Susanto Dipimpin Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafii
• Satpam Cantik Asal Patihan Sragen Hilang, Sepatu Korban ditemukan di Pinggir Sungai Bengawan Solo
• Daniel Mananta Akui Kebodohannya saat Berpacaran dengan Marissa Nasution: Dia Adalah Trofi Gue
• 2 Gadis Remaja Kakak Beradik Dihamili Ayah Tiri, Terbongkar saat Kumpul Keluarga, Ini Pengakuannya
Sedangkan dua kota mengalami deflasi yaitu di Surakarta dan Tegal,” tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Sentot Bangun Widoyono, dalam rilis online melalui Youtube, Selasa, (2/6/2020).
Lanjutnya inflasi tertinggi di Jawa Tengah diraih Kota Cilacap sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 103,38, diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 104,00.
Sementara untuk inflasi di Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,10 persen dengan IHK masing-masing sebesar 0,10 persen dan IHK amasing-masing sebesar 103,83 dan 104,96.
Untuk deflasi terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 103,52 dan Kota Tegal sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 104,72.
“Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah pada Mei 2020 adalah kenaikan harga bawang merah, daging ayam ras, angkutan udara, jeruk dan apel.
Untuk penahan utama inflasi di Jawa Tengah yakni turunnya harga telur ayam ras, bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan minyak goreng,” kata Sentot.
Sentot menuturkan, inflasi di Jawa Tengah yang utamanya terjadi pada bawang merah, daging ayam ras, jeruk dan apel dikarenakan tingginya permintaan konsumen terlebih saat bulan ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.
Adapun Sentot menambahkan pada bulan Mei 2020, empat ibukota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi dan dua ibukota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 105,38, diikuti dengan Kota Surabaya sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 104,31, Kota Semarang sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 104,96, dan yang terendah di Kota Serang sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 106,78.
Sedangkan deflasi terjadi di Kota Bandung sebesar 0,25 persen dengan IHK sebesar 104,80 dan DKI Jakarta sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,47. (Ute)
• Harimau Sumatera Penghuni TSTJ Solo Sapa Pengunjung Melalui Safari Virtual
• Napi Asimilasi Berulah Lagi Terbanyak di Jateng, Kanwil Kemenkumham Tak Ingin Disalahkan
• Ditemukan 10 Orang Reaktif Virus Corona di Pasar Juwana Baru Pati
• Menilik Kampung Siaga Covid-19 di Kota Semarang, Siap Tanggung Kebutuhan Pangan Warga Kurang Mampu