Berita Kudus
17 Jam Berkobar, Api yang Membakar Gudang Istana Ban di Kudus Belum Bisa Dipadamkan
Sudah 17 jam berkobar, gudang Istana Ban yang terbakar sejak pukul 20.00, pada hari Rabu (3/6/2020) belum juga bisa dipadamkan.
Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sudah 17 jam berkobar, gudang Istana Ban yang terbakar sejak pukul 20.00, pada Rabu (3/6/2020), belum juga bisa dipadamkan.
Fire Chief PT Djarum, Hardi Cahyana mengaku kesulitan dalam pemadaman kebakaran tersebut karena dua hal.
Pertama bahan yang terbakar merupakan karet sehingga mampu bertahan lama dan hanya memiliki satu akses masuk.
• Banjir Rob Parah Terjang Jawa Tengah, Ganjar Minta Bupati dan Wali Kota Keluarkan Stok Bantuan
• Kronologi Pemkab Banjarnegara Jadi Terlapor Masalah Bansos di Ombudsman
• Menuju New Normal, Pemkot Salatiga Siapkan Protokol Kesehatan Kelompok Rentan
• Stok Darah PMI Kota Semarang Kamis 4 Juni 2020, 2 Komponen Menipis
• Rapid Tes di Pasar Babadan Ungaran, Utamakan Pedagang Ikan
"Sudah 16 jam ini kami memadamkannya, tetapi masih juga belum padam.
Targetnya satu jam lagi sudah bisa dipadamkan, ini masih proses pendinginan," ujar dia, di tengah pemadaman api, di Desa Tenggeles RT 3 RW 3, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Kamis (4/6/2020).
Dia menceritakan sejak pukul 04.00 sudah menghentikan pemadaman kebakaran. Namun tak berselang lama api kembali berkobar.
Menurutnya, semua bahan material di dalam gudang harus benar-benar dipadamkan agar api tidak menyala lagi.
Namun asap putih masih keluar dari bangunan saat petugas menghentikan penyemprotan air dengan empat unit pemadam kebakaran.
"Ada empat unit kendaraan untuk memadamkan api. Tapi kalau ditinggal masih keluar asap putih berarti masih menyala," ujar dia.
Di dalam gudang tersebut ternyata ada bunkeryang baru saja diketahui petugas pemadam.
Sehingga dikhawatirkan lantai bangunan ambles, karena tidak kuat menopang beban di atasnya.
"Sekarang ini kami masih proses pendinginan, petugas juga hanya bisa di depan tidak berani masuk," ujar dia.
Pemilik Istana Ban, Kusmiyati (41) mengatakan bangunan empat lantai itu memiliki bunker di bawah tanah untuk menyimpan ban bekas. Sedangkan ban baru dan peleknya ada pada bagian lantai dua dan tiga bangunan.
Totalnya ada sekitar 5.000 ban yang terbakar yang ditaksir nilai kerugiannya mencapai Rp 2,5 miliar.
"Saya tahu apinya sudah besar saat malam hari. Jadi tidak bisa apa-apa," ujar dia.