Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sejarah

Jejak Soekarno Jalani Pengasingan di Pulau Ende NTT (2 habis)

Rumah Haji Abdullah menjadi saksi sejarah bahwa Bung Karno pernah menjalani pengasingan di Ende NTT selamat empat tahun.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Bekas rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (19/10/2012). Masa pembuangan oleh Belanda di Ende justru memperkaya pengalaman Soekarno tentang pluralisme masyarakat Indonesia. 

Ketika menginjakkan kaki di Ende, Bung Karno dan keluarga dibawa oleh prajurit Belanda ke Pos Militer (saat ini Markas POM).

"Menurut cerita ayah, Bung Karno dikawal ketat oleh prajurit Belanda," ungkapnya. Menurutnya, Bung Karno juga diawasi ketat oleh prajurit Belanda selama berada di Ende. Bung Karno juga diwajibkan melapor diri secara rutin di Pos Militer tersebut.

Embawaru menuturkan, Taman Bung Karno merupakan tempat Bung Karno beristirahat. Taman ini dekat Pantai Pelabuhan Ende.

Di Taman ini ada pohon sukun bercabang lima, tempat favorit Bung Karno di bawah pohon sukun inilah Bung Karno mendapat mengenai butir-butir mutiara kebangsaan yang menjadi pokok-pokok pikiran Pancasila.

Di Taman ini telah dibangun patung Bung Karno berukuran besar, tampak Bung Karno tengah duduk memangku kaki melihat ke arah pantai.

Sekeliling Taman ini dipagari seng, karena masih ada beberapa item taman yang belum selesai dikerjakan.

Masjid Ar-Rabithah

Masjid ini merupakan masjid yang paling sering dikunjungi Bung Karno untuk shalat jumat. Saat ini masjid tersebut digunakan umat muslim untuk beribadah, kondisinya masih bagus. Sayangnya tidak ada penanda bahwa Bung Karno sering shalat jumat di masjid tersebut.

Katedral Ende merupakan tempat Bung Karno membangun relasi pertemanan dengan para pastor. Di Katedral juga Bung Karno banyak membaca karena dia diberi keleluasaan untuk menggunakan perpustakaan di Katedral.
Gedung Pertunjukan Imaculata

Embawaru menuturkan, Gedung Pertunjukan Imakulata, merupakan tempat yang sangat penting karena di sanalah Soekarno menyuarakan perjuangannya untuk Indonesia merdeka. Menurutnya, di gedung tersebut Soekarno bersama kelompok Kelimutu binaan Soekarno mementaskan tonil-tonil perjuangan. Menurutnya, kurang lebih ada 13Tonil yang dibuat oleh Soekarno.

Antara lain, Dokter Setan, Rendo, Rahasia Kelimutu, Jula Gubi, Kut Kutbi, Anak Haram Jadah, Maha Iblis, Aero Dinamit, Nggera Ende, Amoek, Rahasia Kelimutu II, Sang Hai Rumba, dan 1945.

Sayangnya, gedung ini tidak terawat dengan baik. Banyak sampah berhamburan dan coretan di dinding. Juga tak ada penanda bahwa Soekarno pernah mementaskan tonil di Gedung tersebut.

Eks Toko De Leew merupakan tempat Soekarno mengirim atau menerima surat. Bangunan asli toko ini sudah tak ada lagi dan tidak ada penanda yang menunjukan keterkaitan Soekarno dengan Eks Toko De Leew.

Makam Amsi merupakan makam ibu Amsi mertua Bung Karno. Makam ini masih ada dan utuh. Ambuwaru menuturkan, pengasingan Bung Karno, sangat berkesan bagi mereka dan tentu seluruh masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten Ende bisa menjaga rumah itu dengan baik. (Tribun network/pos kupang/laus markus goti)

Jejak Soekarno Jalani Pengasingan di Pulau Ende NTT (1)

Menkeu: Pulihkan Ekonomi Butuh Rp 677 Triliun dan Presiden Tegur Menko Perekonomian Tekor APBN 6,34%

Petaka Kelebat Bayangan Hitam di Jendela, Berakibat Siswi SMA Hamil Dua Bulan

Kata Reino Barack pada Hotman Paris Setelah Dirinya Melihat Video yang Difitnahkan pada Istrinya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved