Berita Tegal
Djintoel Kekinian dengan Kemasan Premium Khas Kabupaten Tegal, Dipasarkan hingga ke Belanda
Kabupaten Tegal tidak hanya dikenal dengan jajanan khasnya yaitu Tahu Aci. Namun ada jajanan lain yang tidak kalah menariknya yaitu jintul.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kabupaten Tegal tidak hanya dikenal dengan jajanan khasnya yaitu Tahu Aci.
Namun ada jajanan lain yang tidak kalah menariknya yaitu jintul.
Sebagian orang, mungkin sudah tidak asing dengan jajanan tradisional yang berbahan dasar dari singkong ini.
• Geng Kriminal Ini Menyamar jadi Dokter dan Kenakan APD, Tak Disangka Inilah yang Mereka Lakukan
• Dorce Gamalama Bermimpi Didatangi Orang Tua, Suruh Temui Raffi Ahmad
• Tukul Arwana Dilarang Menikah Lagi Oleh Anaknya
• Mantan Kapolri & 2 Relawan Jokowi Duduki Kursi Komisaris BUMN Waskita Karya yang Baru
Namun ada satu yang berbeda dari jintul yang biasa ditemui, inilah inovasi jintul yang diciptakan oleh Akhdan Taufiq (26), warga Desa Balapulang Wetan, Kabupaten Tegal.
Jintul Kekinian yang dikemas secara cantik dalam wadah yang membuat jintul terlihat lebih premium dan berkelas.
Tidak hanya dari segi packaging saja yang berbeda, tapi bentuk jintul yang disajikan pun berbeda.
Karena, jintul milik Akhdan ini diiris kecil-kecil dan di goreng hingga berbentuk seperti keripik, namun memiliki tekstur yang berbeda.
Belum lagi diperkuat dengan varian rasa yang beragam, sehingga jintul buatan Akhdan ini benar-benar berbeda dari lainnya.
Bahkan Akhdan mengklaim, bahwa produk Djintoel Telo Tempoe Doeloe miliknya ini adalah yang pertama di Kabupaten Tegal.
"Bisnis Djintoel saya rintis baru sekitar tiga bulan ini.
Memang masih sangat baru, tapi kami optimis produk ini bisa diterima baik oleh masyarakat khususnya Kabupaten Tegal.
Karena varian rasa yang beragam dan harga juga terjangkau, belum lagi kami juga sekalian memperkenalkan jajanan khas Tegal namun dengan bentuk dan kemasan yang berbeda," jelas Akhdan, saat ditemui Tribunjateng.com, di Rumah Produksi nya, Minggu (7/6/2020).
Untuk varian rasa Djintoel milik Akhdan ini ada tujuh, yaitu Jagung bakar, jagung manis, pedas asin, original, balado, keju, dan barbeque.
Dalam menjalankan bisnisnya, Akhdan mengaku dibantu oleh enam sampai delapan karyawan yang merupakan warga sekitar lokasi rumah produksinya.
Mengingat tujuan lain Akhdan membuka bisnis Djintoel ini karena ingin bisa bermanfaat bagi orang lain.
Dalam hal ini membuka lowongan pekerjaan dan memberdayakan masyarakat terdekat.
"Harga yang saya tawarkan mulai dari ukuran yang paling kecil yaitu 40 gram harga Rp 4 ribu.
Lalu ukuran 100 gram harga Rp 13 ribu, tidak menutup kemungkinan kedepan akan ada inovasi terbaru lagi.
Untuk yang membeli borongan atau dalam jumlah banyak tentu ada harga khusus," ujarnya.
Ditanya apakah selama pandemi corona bisnisnya terdampak, Warga Asli Balapulang ini mengaku pasti terkena dampaknya juga.
Terutama dari segi jumlah pesanan yang siklusnya naik dan turun.
Namun pihaknya, tidak patah arah dan membuat inovasi dari sisi marketing.
Sehingga dari tren yang awalnya landai, naik, sempat turun, dan sekarang tren nya mulai naik lagi.
"Katakan sebelum ada corona pencapaian penjualan sekitar 70 persen.
Lalu awal adanya pendemi corona terutama di Kabupaten Tegal, tren turun 30 - 50 persen, dan sekarang ini mulai naik diangka 70 persen lagi.
Dan proyeksi saya insyaallah bisa mencapai 100 persen," paparnya.
Hanya mengandalkan modal awal sebesar Rp 250 ribu - Rp 300 ribu, Akhdan mantap untuk membuka bisnis Djintoel Kekinian ini.
Dengan modal yang bisa dikatakan cukup sedikit, Akhdan menggunakannya untuk membeli bahan baku.
Sedangkan peralatan pendukung seperti kompor, wajan, dan lain-lain menggunakan yang sudah ada.
Tapi yang cukup menguras dana yaitu dibagian kemasan atau wadah untuk Djintoel itu sendiri (packaging).
Belum lagi pemasaran ke masyarakat juga tidak mudah.
Karena harus meyakinkan dari jintul yang biasa ditemui dengan Djintoel ciptaannya yang sangat berbeda tentu tantangan tersendiri.
Namun karena Ia memiliki banyak relasi dan juga pemasaran yang gencar di sosial media seperti instagram, sehingga target marketnya pun tidak hanya di Kabupaten Tegal saja tapi juga seluruh Indonesia.
"Pemasaran kami selain di Kabupaten Tegal, alhamdulillah sudah di seluruh Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Bali, Lombok, Sulawesi, Balikpapan, dan lain-lain.
Sempat juga ada yang minta dikirim ke Korea Selatan, Turki, dan Belanda.
Namun karena masih terkendala dengan adanya pandemi ini, jadi saya belum jadi bisa kirim kesana," tuturnya.
Bagi masyarakat yang berminat ingin mencoba sensasi Djintoel milik Akhdan ini, bisa datang langsung ke outlet nya yang berlokasi di Desa Balapulang, RT 4 RW 8, no 2, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Bisa juga di akun instagram @official.djintoel.
"Sampai saat ini masyarakat Kabupaten Tegal khususnya merespon sangat baik produk Djintoel saya ini.
Terutama peran pemerintah Desa dan Daerah juga cukup baik, terutama dalam hal memperkenalkan dan pemasaran untuk promosi ke publik, sehingga kami sangat terbantu.
Harapannya semakin berkembang dan lebih memperkenalkan lagi potensi kuliner yang dimiliki Kabupaten Tegal," harapnya. (dta)
• Lettu Cpn Wisnu Tia Aruni Korban Heli Jatuh di Kendal Tinggalkan Putri Berusia 4 Bulan
• BST Tahap 2 Mulai Disalurkan, Warga Antre di Kantor Pos Johar Semarang
• Golkar Kabupaten Semarang Siap Menangkan Pasangan Bison
• Dalam Sepekan 1998 Warga Sragen Jalani Rapid Tes, Ditemukan 19 Orang Reaktif Virus Corona
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :