Wabah Virus Corona
Keluarga Jemput Paksa Jenazah PDP dari Rumah Sakit, Ternyata Hasil Swab Positif Corona
Jenzah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dijemput paksa oleh keluarganya dari Rumah Sakit Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pancaran Kasih K
TRIBUNJATENG.COM, MANADO - Jenzah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dijemput paksa oleh keluarganya dari Rumah Sakit Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pancaran Kasih Kota Manado, Sulawesi Utara.
Balakangan diketahui, rupanya pasien tersebut positif Covid-19 dari hasil swab.
Awalnya seorang pasien PDP berusia 52 tahun meninggal dunia di RS GMIM Manado, Senin (1/6/2020).
• Banyak Penjenguk Korban Helipkoter Jatuh di Kendal Kecele
• BERITA LENGKAP: 7 Crew Terpental ke Luar Helikopter MI-17 saat Jatuh di Kawasan Industri Kendal
• Sebelum Jatuh di Kendal, Heli Penerbad Dinyatakan Baik dan Tak Ditemukan Hal Menonjol
• Update Corona 7 Juni di Dunia: Angka Kematian Mencapai 11 Persen dari 6,9 Juta Kasus Covid-19
• Bangkai Helikopter yang Jatuh di Kendal Dipotong untuk Dievakuasi Tim Gabungan
Namun ketika jenazah berada di ruang pemulasaraan, sejumlah orang merangsek masuk.
Mereka membuka dan mengambil jenazah pasien secara paksa.
Keributan sempat terjadi lantaran mereka menolak pemakaman berlangsung sesuai prosedur Covid-19.
Direktur Utama RS GMM Pancaran Kasih Manado Frangky Kambey membenarkan adanya kejadian itu.
Meski pihak rumah sakit melarang keluarga membawa pulang jenazah, mereka tetap kukuh melakukannya.
"Kami tidak membolehkan (jenazah dibawa pulang). Kalau kami bolehkan, jelas kami bisa diproses melanggar protokol penanganan jenazah Covid-19," kata Frangky.
Beberapa hari berselang usai insiden itu, tim Gugus Tugas mendapat inforasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut.
Hasilnya, pasien positif terjangkit Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Manado.
"Akan dilakukan tracing dan pemeriksaan kepada semua yang berkontak dengan jenazah PDP tersebut," papar dia.
Hal itu dilakukan untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 di Manado.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : Khairina)