Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Bumi

Sejak Semalam Terjadi 9 Rentetan Gempa, BMKG Selidiki Kemungkinan Gempa Pembuka Selat Sunda

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Minggu, 7 Juni 2020 malam, di wilayah Selat Sunda bagian Selatan terjadi rentetan gempa

Editor: galih permadi
(Tangkapan layar Twitter Daryono)
Gempa Selat Sunda 

TRIBUNJATENG.COM - Prediksi gempa besar di Selat Sunda menjadi perhatian pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Apalagi sejak semalam terjadi rentetan gempa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Minggu, 7 Juni 2020 malam, di wilayah Selat Sunda bagian Selatan terjadi rentetan aktivitas gempa tektonik yang terjadi beruntun.

Putra Jokowi Gibran Batal Jadi Calon Wali Kota Solo Tunggal, Achmad Purnomo Ditolak PDIP Undur Diri

Wijayanto Sebut Propam Polda Jateng Harus Periksa Penyidik Polrestabes Semarang

Jennifer Dunn Curi Hati Ayahanda, Shafa Harris Sebut Tak Ada yang Bisa Hancurkan Kebahagiaannya

Rumah Mewah Rp 80 Miliar Milik Tukul Arwana Digerebek, Ada Apa?

Hingga Senin pagi (8/6/2020) tercatat ada 9 aktivitas gempa tektonik yang mengklaster di Selat Sunda.

Terkait gempa tersebut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono menyampaikan, pihaknya tengah memonitor kemungkinan gempa sebagai gempa pendahuluan.

“Saat ini BMKG masih terus memonitor apakah fenomena kegempaan di Selat Sunda ini hanya sebatas gempa swarm biasa yang kemudian berakhir dengan sendirinya, atau kemungkinan berlanjut sebagai gempa pendahuluan (foreshocks),” ujar Daryono berdasarkan keterangan yang dterima Kompas.com Senin (8/6/2020) Daryono juga menyampaikan informasi gempa tersebut melalui akun Twitternya.

 Gempa terjadi sambung-menyambung

Gempa pertama tercatat terjadi pada pukul 19.04 WIB dengan magnitudo 2,9.

Lalu, enam belas menit kemudian gempa berlanjut lagi dengan magnitudo 3,3.

Aktivitas gempa selanjutnya terjadi saling sambung menyambung dengan magnitudo bervariasi di mana paling besar 3,9 dan yang paling kecil 2,9 membentuk gerombolan atau kluster episenter.

Yang menjadi perhatian adalah kluster seismisitas gempa berada pada pusat gempa manitudo 5,0 yang sempat terjadi pada Sabtu 11 April 2020.

“Jika mencermati lokasi sebaran episenter terkait dengan peta tektonik Selat Sunda, tampak bahwa rentetan aktivitas gempa ini terletak pada jalur Sesar Semangko yang menerus ke laut,” ujar dia.

Namun, dia mengatakan, struktur sesar di zona tersebut sudah bukan lagi didominasi sistem sesar mendatar (strike slip fault).

Tetapi, strukturnya sudah berubah menjadi beberapa struktur sesar turun (normal fault) karena adanya mekanisme pull-apart yang membentuk basin/graben Selat Sunda.

“Graben Selat Sunda ini terbentuk karena adanya fenomena peregangan dampak dari bagian Pulau Sumatera yang bergerak searah jarum jam dengan menjadikan zona Selat Sunda sebagai porosnya,” terang dia.

Ia mengatakan, jika sampai nanti malam tak ada aktivitas lagi, maka kemungkinan gempa sebagai gempa pendahuluan sangat kecil.

“Semoga teka-teki ini segera terjawab. Harapan kita aktivitas itu hanyalah gempa swarm biasa dan berakhir tanpa ada sesuatu yang tidak diharapkan,” pungkas dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Selidiki Kemungkinan Rentetan Gempa Selat Sunda sebagai Gempa Pendahuluan"

Viral Keluarga di Surabaya Nekat Bawa Pulang Jenazah Positif Covid-19 Beserta Bed Rumah Sakit

Harta Karun 30 Ton Emas Perang Dunia II Ada di Bawah Istana Hochberg Tertulis di Buku Harian Nazi

Viral Pria Asia Berkelahi dengan Pria Kulit Putih di Amerika, Diduga dari Indonesia

Senangnya Bocah Pasien Sembuh Corona di Solo Bisa Pulang Diantar Walikota Rudy

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved