Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rusuh Amerika Serikat

George Floyd Disemayamkan di Peti Emas, Inilah Kondisi Terkini Derek Chauvin, Terancam 40 Tahun

George Floyd dan Derek Chauvin adalah dua nama yang hingga saat ini masih jadi pusat perhatian masyarakat dunia.

AFP PHOTO/POOL/ED CLEMENTE
Peti emas berisi jenazah George Floyd tiba untuk upacara pemakaman di Gedung Cape Fear, Raeford, North Carolina, Amerika Serikat, pada 6 Juni 2020. Pada 25 Mei, Floyd tewas setelah lehernya ditindih polisi kulit putih bernama Derek Chauvin di Minneapolis. (AFP PHOTO/POOL/ED CLEMENTE) 

TRIBUNJATENG.COM - George Floyd dan Derek Chauvin adalah dua nama yang hingga saat ini masih jadi pusat perhatian masyarakat dunia.

Seperti diketahui, keduanya jadi bahan perbincangan setelah Floyd menerima perlakuan rasisme dari polisi di Minneapolis, Amerika Serikat yakni Derek Chauvin dan ketiga temannya.

Floyd meninggal dunia karena kehabisan napas setelah disekap dengan lutut oleh Derek Chauvin.

Kini, nasib keduanya bagaikan langit dan Bumi.

Floyd dimakamkan di peti mati berlapis emas.

Upacara pemakamannya sendiri diadakan di North Central University di Minneapolis.

Tak hanya itu, pemakaman pria keturunan Afrika-Amerika yang kematiannya memicu demonstrasi besar ini juga disiarkan langsung oleh CBS.

Sejumlah tokoh dan selebriti papan atas turut hadir memberi penghormatan dalam pemakaman tersebut.

Tentunya, ada juga teman-teman Floyd dan orang-orang yang dicintainya.

Bunga-bunga bertabur di sekeliling peti emasnya, dan upacara pemakaman doa serta pidato dari Pendeta Al Sharpton.

Tak cukup sampai di situ, beasiswa baru atas nama George Floyd juga turut dibuat.

Rencananya, beasiswa itu akan membantu pria dan wanita Afrika-Amerika muda yang bercita-cita menjadi pemimpin di masyarakatnya.

Ben Crump, pengacara untuk keluarga Floyd, lalu memperkenalkan para anggota keluarga Floyd ke khalayak yang ramai mendatangi pemakaman ini.

CNBC kemudian memberitakan komentar yang diucapkan oleh saudara laki-laki George Floyd, Philonise.

"Kami hidup bersama. Kami tidak punya banyak (uang). Ibu kami melakukan apa yang dia bisa. Kami tidur di ranjang yang sama. Main video game bersama. Pergi ke luar dan bermain sepak bola..." ucap Philonise Floyd seperti dikutip dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved