Berita Pati
Tren Gowes di Pati Meningkat Selama Pandemi Corona, Sepeda Lipat Paling Laris Dicari
Semenjak adanya pandemi virus corona, tren bersepeda alias gowes di Kabupaten Pati mengalami peningkatan cukup signifikan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: galih permadi
Mungkin karena praktis dan fleksibel ya," ujar pegiat MTB dan road bike yang pernah bersepeda menempuh jarak 146 kilometer, keliling Pati-Jepara, bersama rekan-rekan seklubnya ini.
Harga di Pekalongan
Belakangan ini, gowes atau bersepeda menjadi tren di kalangan masyarakat khususnya di Pekalongan.
Apalagi di wabah virus corona atau Covid-19, hal ini juga membuat penjualan sepeda menjadi meningkat.
Seperti di gerai sepeda prima yang berada di Jalan Progo No 53, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan ini mengalami peningkatan penjualan sepeda.
"Mulai ramai pembeli sepeda itu sejak bulan April 2020. Ramainya pembeli mungkin dikarenakan adanya wabah virus corona," kata Wanlie (24) pemilik gerai sepeda prima saat ditemui Tribunjateng.com, Jumat (12/6/2020) sore.
Wanlie mengungkapkan, sebelum adanya virus corona penjualan sepeda hanya 15 unit per hari.
Sedangkan, setelah lebaran dan masih adanya pandemi Covid-19, penjualan menjadi 30 unit per hari.
"Awal bulan April lalu penjualan sepeda meningkat, terus saat puasa penjualan drop lagi.
Setelah lebaran, tepatnya Syawal hingga sekarang penjualan naik terus hingga sekarang," ungkapnya.
Ia menuturkan, sepeda yang sering dicari pembeli itu jenis MTB atau sepeda gunung dan sepeda lipat, kemudian untuk harga berkisar dari Rp 2 juta per unit hingga Rp 5 juta.
Kalau merek yang sering dicari yaitu merek Polygon.
Berhubung, toko menjual mayoritas sepeda Polygon sehingga sering dicari pembeli.
"Untuk Polygon seri Premier, Xtrada, dan Cascade yang sering dicari pembeli."
"Pembeli rata-rata, berasal dari Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang.