Berita Regional
Benarkah Telur Infertil Tidak Bergizi dan Berbahaya Dimakan? Ini Jawaban Ahli Gizi UGM Yogyakarta
Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, telur ayam infertil dilarang untuk diperjualbelikan.
Telur infertil bukan telur untuk ditetaskan.
Telur yang terbentuk tersebut tidak mengandung sperma ayam pejantan.
Sedangkan pada telur fertil merupakan telur yang dapat ditetaskan karena di dalamnya terdapat sperma pejantan.
"Ayam betina bisa bertelur, baik melalui kawin dengan pejantan maupun tidak melalui proses perkawinan.
Ayam betina tetap menghasilkan telur tanpa perkawinan selama masih diberikan makanan dengan baik," ungkap Dwi.
Sementara pada telur fertil dapat ditetaskan karena dibuahi oleh pejantan.
Sesungguhnya, lanjut Dwi, telur ayam fertil maupun infertil keduanya aman dimakan.
Namun yang membedakan hanya ada sperma atau tidak di dalamnya.
Sementara terkait kandungan gizi pada telur ayam, dia menyebutkan telur ayam kaya akan nilai gizi terutama protein yang bernilai tinggi.
"Telur digunakan sebagai standar protein sejumlah makanan atau diistilahkan dengan Protein Senilai Telur (PST)," kata Dwi.
Menurutnya, kandungan protein telur dijadikan standar dan diberi nilai maksimal yaitu 100.
Sementara itu pada bahan pangan lainnya disetarakan dengan kandungan protein telur yang umumnya mempunyai nilai di bawah 100.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Telur Infertil, Adakah Perbedaan Nilai Gizi dengan Telur Fertil?"
• Sosok Lettu Vira Yudha Korban Heli Jatuh di Kendal Dikenal Mengayomi Keluarga
• Omzet Naik hingga 200 Persen, Yosua Bisa Jual Puluhan Unit Sepeda per Hari
• Bus Tujuan Jakarta di Terminal Tegal Sudah Aktif, Per Hari Bisa sampai 30 Penumpang
• Ariyanto Pria Tulen Dinyatakan Reaktif Hamil oleh Tim Medis Karantina Seusai Ikut Rapid Test Corona