Virus Corona Semarang
Kondisi Terkini ASN Pemkot Semarang yang Terpapar Covid-19, Ini Rahasia Mereka Cepat Sembuh
"Teman-teman staf yang kemarin ditelusuri hampir sepuluh lebih, ada tiga atau empat yang mulai ngantor," tambahnya
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aparatur Sipil Negara (ASN) yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif Covid-19, sebagian sudah mulai sembuh dan sudah kembali bekerja.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di kantornya, Rabu (17/6/2020).
Hendi, sapaan akrabnya, mengatakan, tiga dari empat kepala bagian (kabag) yang terpapar Covid-19 sudah dinyatakan sembuh.
• Dapat Surat Dari Gubernur Ganjar karena Semarang Zona Merah Corona, Ini Tanggapan Wali Kota Semarang
• Fakta Dexamethasone, Obat Pertama yang Terbukti Efektif Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Parah Corona
• 1 Keluarga di Klaten Nekat Jemput Saudaranya di Semarang yang Positif Corona, Kini Berstatus OTG
• Ruben Onsu Nangis Lihat Kamar Kos Saat Masih Berjuang dengan Olga Syahputra
Kemudian, dua dari tiga kepala dinas yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga sudah dinyatakan sembuh.
"Teman-teman staf yang kemarin ditelusuri hampir sepuluh lebih, ada tiga atau empat yang mulai ngantor," tambahnya.
Dikatakan Hendi, ada proses penyembuhan yang cukup cepat lantaran mereka terdeteksi dari awal.
Hal ini pun, menurutnya, perlu disadari oleh masyarakat bahwa apabila diminta mengikuti tes massal baik rapid maupun swab maka mereka akan terdeteksi lebih awal.
Sehingga, tingkat kesembuhan akan lebih tinggi.
"Diswab atau rapid itu hal yang lebih baik dari pada mereka tidak tahu kondisi kesehatannya.
Kalau tiba-tiba nsdsk merasa aehat tapi positif, jangan cemas dan jangan takut.
Justru merasa beruntung karena tim medis akan melakukan upaya pertolongan dengan cepat agar bisa sembuh," paparnya.
Hendi mengakui, pada beberapa waktu lalu Pemkot memang sempat menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Pasalnya, saat itu ditemukan sejumlah ASN yang terkonfirmasi positif.
Namun, pihaknya berupaya melakukan tracing atau penelusuran terhadap rekan serta keluarganya.
Sehingga saat ini beberapa dari mereka pun sudah dinyatakan sembuh.
"Waktu itu memang klaster, tapi secara perlahan kami tracing sampai dimana keluarganya, kami karantina dan sudah banyak dinyatakan sembuh," katanya. (eyf)