Virus Corona Jateng
Ratusan Orang Jemput Paksa Pasien Positif Corona di Blora, Ganjar: Ini Sakit Lho Ya
Seratusan orang menggeruduk klinik tempat rujukan pasien corona Covid-19 di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Seratusan orang menggeruduk klinik tempat rujukan pasien corona Covid-19 di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Selasa (16/6/2020).
Mereka nekat menjemput paksa anggota keluarga yang dirawat akibat terinfeksi virus corona.
Kejadian ini disesalkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ia meminta agar Pemkab Blora memastikan bahwa pasien yang dijemput dan pulang itu melakukan isolasi di rumah dengan protokol kesehatan yang ketat.
• Update Virus Corona Kota Semarang Terbaru, Pedurungan Tertinggi dan Mijen Terendah
• 1 Keluarga di Klaten Nekat Jemput Saudaranya di Semarang yang Positif Corona, Kini Berstatus OTG
• Pasien Positif Corona Boyolali Tembus 48 Kasus, Salip Solo dan 3 Kabupaten Lain, Ini Kronologinya
• Promo Superindo Hari Kerja 15-18 Juni 2020, Diskon hingga 50 Persen Ini Daftar Lengkapnya
"Kemarin saya kontak pak bupati dan wakil bupati.
Ada informasi keluarga pasien tidak sabar karena lama tidak sembuh.
Karena mungkin menganggap mereka orang tanpa gejala (OTG), maka memaksa dibawa pulang," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (17/6/2020).
Akhirnya, kata dia, disepakati pasien dibawa pulang.
Namun, ia meminta tetap dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Dengan prosedur itu, pasien positif corona tersebut tidak menjangkiti warga lainnya.
Pemkab Blora harus memastikan ada pihak yang bertugas menangani itu.
"Apakah mau (pengawasan) jarak jauh, atau pengawasan dititipkan pada front liner kesehatan terdekat, puskesmas misalnya untuk terus menyampaikan perkembangan," tandasnya.
Pengawasan, lanjutnya penting agar masyarakat tidak menganggap remeh.
Sebab, meskipun OTG, mereka sedang terjangkit, sehingga harus diberikan perawatan sesuai protokol kesehatan.
"Ini sakit lho ya, sebab ada yang punya persepsi ini tidak apa-apa, kemudian cuek saja.