Berita Banjarnegara
Tak Ada Hujan, 6 Warga Banjarnegara Disambar Petir saat Istirahat di Bawah Pepohonan, 1 Meninggal
Nahas bagi sekelompok buruh yang sedang rehat di sela bekerja. Tanpa disadari, disambar petir saat cuaca belum hujan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Langit Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Minggu siang (21/6/2020) biasa saja, masih terang. Sejumlah petani pun masih beraktivitas di lahan.
Begitupun sekelompok buruh yang masih bekerja menebang pohon di kebun Desa Slatri.
Sekitar pukul 14.00 Wib, enam buruh itu beristirahat di bawah pepohonan, tak jauh dari pohon yang mereka tebang.
Langit desa saat itu masih cukup cerah.
Hanya di wilayah lebih atas, Kecamatan Karangkobar, mendung telah menggantung.
• Korea Utara Ancam Musnahkan Amerika Serikat dengan Nuklir Jika Terus Provokasi Korsel
• Viral Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp 100 Juta, BI: Masih Berlaku untuk Alat Pembayaran
• Anggota DPRD Ditangkap Bersama Seorang Wanita di Hotel, Diduga Gelar Pesta Narkoba
• Pelatih Tinju di Karanganyar Ajak Bocah Bersetubuh hingga Hamil, Diimingi Boneka Beruang Pink
Tetapi petir tak mesti menyertai hujan. Di siang bolong itu, halilintar bergelegar keras.
Nahas bagi sekelompok buruh yang sedang rehat di sela bekerja.
Tanpa disadari, entah dari arah mana datangnya, petir tiba-tiba menyambar mereka.
"Itu pas di Desa Slatri terang. Cuma di Karangkobar mendung," kata Galuh Ayu Nurjanah, Sekretaris Desa Slatri Kecamatan Karangkobar, Senin (22/6/2020).
Nahas, mereka tidak kuasa lari dari musibah itu. Satu di antara mereka, Miftaful Rifangi (18), warga Rt 2 Rw 4 Dusun Tlagalele Desa Slatri bahkan harus meregang nyawa seusai tubuhnya tersambar petir.
Jenazahnya telah dimakamkan hari itu juga.
Adapun, dua warga lainnya, Hadiman (30) dan Nur Kholis (23) warga Rt 1 Rw 4 Dusun Tlaga Lele Desa Slatri menderita luka hingga dilarikan ke Puskesmas.
Tiga lainnya, Parno (19), Nisro (46) dan Edi Suyatno warga Rt 1 Rw 4 Dusun Telaga Lele Desa Slatri bernasib berutung.
Mereka selamat meski syok karena insiden itu.
Karena lukanya cukup berat, dua korban yang sempat dirawat di Puskesmaa akhirnya dirujuk ke RSUD Banjarnegara.