Virus Corona Jateng
Ruang Isolasi di Kudus Overload, Hartopo Akan Sentralisasi Pasien Covid-19
Ruang isolasi untuk penderita covid-19 di Kabupaten Kudus telah melebihi kapasitas alias overload.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ruang isolasi untuk penderita covid-19 di Kabupaten Kudus telah melebihi kapasitas (overload).
Penuhnya ruang isolasi itu terjadi karena lonjakan penderita pasien covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ini.
Plt Bupati Kudus, HM Hartopo menjelaskan, untuk menekan kapasitas yang berlebih itu pihaknya berencana untuk membuat sentralisasi perawatan covid-19.
• Kukuhkan Karang Taruna Pati Lor, Wabup Safin Minta Optimisme Akhiri Pandemi
• Temuan 93 Piagam Siswa Jalur Prestasi PPDB Jateng 2020 Diduga Bermasalah di SMAN 1 Semarang
• Tersangka Penggelapan Uang Nasabah BMT Insan Mandiri di Banyumas Bertambah 3 Orang
• Video Wartawan Gadungan Peras Kepala Desa Modus Dana Desa
"Ya kami juga bisa nanti sentralisasi pasien covid ini di satu rumah sakit," jelas dia, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, peningkatan jumlah pasien covid-19 tersebut dinilai masih wajar sejak RSUD Dr Loekmonohadi memiliki alat Real Time - Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Alat tersebut mampu melakukan pemeriksaan terhadap sampel swab sebanyak 90 orang sekaligus.
Makanya tidak heran jika kehadiran alat tersebut, membuat jumlah pasien yang terdeteksi positif covid-19 meningkat.
"Kalau 4 persen saja yang positif, berarti sudah ada 3-4 orang yang positif setiap hari."
"Karena proses skrining secara masif sedang kami lakukan," jelas dia.
Selain itu, Kabupaten Kudus juga menjadi lokasi rujukan bagi pasien lainnya yang berasal dari luar kota.
"Pasien dari luar kota juga banyak yang datang ke sini karena di sini menjadi rumah sakit rujukan," ujarnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Andini Aridewi menjelaskan, ruang isolasi dari tujuh rumah sakit di Kabupaten Kudus saat ini sebanyak 110 orang.
Jumlah itu terdiri dari RSUD Dr Loekmonohadi Kudus (36 orang), RS Mardi Rahayu (38 orang), RS Islam Sunan Kudus (22 orang), RS Kumala Siwi (7 orang), RS Aisyiyah (3 orang), RS Nurus Syifa (2 orang), dan RS Kartika Husada (2 orang).
Padahal berdasarkan data corona.kuduskab.go.id, jumlah pasien positif covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit telah mencapai 124 orang atau melebihi kapasitas yang ada.
Jumlah itu terdiri dari pasien positif covid-19 sebanyak 80 orang sedangkan jumlah PDP yang dirawat sebanyak 44 orang.
"Karena tempatnya terbatas, maka pasien yang lainnya kemungkinan menempati ruang lain yang memiliki standar isolasi. Sembari menunggu pasien lainnya pulang," ujarnya.
(raf)
• Aturan Baru Musyawarah Tertutup di Penyelesaian Sengketa Pilkada, Ini Penjelasan Bawaslu Jateng
• Pemkab Kendal Segera Datangkan Alat Swab Guna Deteksi Sebaran Kasus Covid-19
• Demokrat Resmi Dukung Hendi-Ita di Pilwakot Semarang 2020
• 3 WNA Asal Filipina di Grobogan Positif Covid-19, Kantor Imigrasi Perketat Pengawasan Warga Asing