Wabah Virus Corona
Inilah 2 Vaksin Corona yang Jadi Perhatian Khusus WHO, Butuh Dana Rp 449 Miliar untuk Ujicoba
Vaksin corona Covid-19 terus dikembangkan. Di antara ratusan kandidat vaksin corona, yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin
TRIBUNJATENG.COM - Vaksin corona Covid-19 terus dikembangkan. Di antara ratusan kandidat vaksin corona, yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Soumya Swaminathan.
Swaminathan mengatakan, kandidat vaksin corona yang dikembangkan Moderna juga tidak jauh di belakang Astrazeneca.
• Viral Video Ambulans untuk Angkut Kambing, Kades Dipanggil Inspektorat
• Hasil dan Klasemen Liga Inggris, Wolves Curi Kemenangan di Kandang Aston Villa
• Hasil dan Klasemen Liga Italia Tadi Malam, Menang Banyak Lazio Kembali Dekati Juventus
• Hasil Piala FA, Susah Payah Akhirnya Manchester United Lolos Ke Semifinal
Menurut Swaminathan, dari sekitar 200 kandidat vaksin corona, 15 di antaranya telah memasuki uji klinis.
"WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen China, termasuk Sinovac tentang vaksin potensial," ujar Swaminathan seperti dikutip Reuters, Jumat (26/6)/2020.
Swaminathan menyerukan agar mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin corona, mirip dengan uji coba solidaritas WHO yang sedang berlangsung untuk obat-obatan.
"Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka," kata Swaminathan.
Koalisi pimpinan WHO melawan pandemi corona meminta bantuan pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan dana 31,3 miliar dollar AS atau Rp 449.200.385.000 dalam 12 bulan ke depan.
Dana tersebut untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan, dan vaksin untuk penyakit tersebut.
Anggaran sebanyak 3,4 miliar dollar AS atau Rp 48.794.930.000 telah dikontribusikan untuk koalisi sampai saat ini, sehingga masih kurang pendanaan 27,9 miliar dollar AS atau Rp 400.405.455.000.
WHO bekerja sama dengan koalisi besar organisasi pengembangan obat, pendanaan dan distribusi di bawah apa yang disebutnya ACT-Accelerator Hub.
Inisiatif ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memberikan 500 juta tes corona dan 245 juta program pengobatan baru untuk penyakit ini ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021.
WHO juga berharap 2 miliar dosis vaksin, termasuk 1 miliar yang akan dibeli oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan tersedia pada akhir tahun 2021.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Kandidat Vaksin Corona Terdepan Versi WHO, Apa Saja?"
• Hasil Liga Spanyol, Barcelona Gagal Menang di Kandang Celta Vigo
• Seorang Pria dengan Bekas Luka Bacok Ditemukan Tergeletak di Minimarket Semarang
• Kisah Petani Milenial: Awalnya Tak Laku, Kini Omzet Sayur Organik Merbabu Rp 300 Juta Per Bulan