Virus Corona Jateng
Di Jateng, Jokowi Paparkan Strategi Intervensi Berbasis Lokal untuk Tekan Kasus Covid-19, Apa Itu?
Jokowi mendengarkan pemaparan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait kondisi dan penanganan virus corona Covid-19
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Tidak lama setelah Jawa Timur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).
Jokowi mendengarkan pemaparan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait kondisi dan penanganan virus corona Covid-19.
Ganjar melaporkan saat ini di Jateng ada 3.996 kasus positif.
• Saat Bidan dan Perawat yang Jadi Korbannya Tengkurap, Si Perampok Menasihati Mereka agar Taat Ibadah
• Ini Jawaban Billy Syahputra Saat Ditanya Pilih Amanda Manopo atau Amanda Caesa
• 2 Kali Risma Sujud di Depan Dokter, Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya Beri Respon Menohok
• Ponem Harus Rela Kehilangan Pakaian-pakaiannya setelah Rumahnya di Sawah Besar Semarang Terbakar
"Kami sampaikan bahwa ini data real time kasus Covid-19 di Jateng.
ODP 50 ribuan, selesai 46.666.
PDP 8.683, pasien dirawat 955, sembuh 6.536,
meninggal 1192.
Positif masih 3.996, dirawat 1.818 sembuh 1.856, meninggal 322," kata Ganjar dalam paparannya.
Usai mendengar pemaparan Ganjar, Presiden Jokowi memaparkan strategi intervensi berbasis lokal.
Hal itu juga disampaikan di depan bupati/ wali kota se-Jateng melalui video conference.
Intervensi berbasis lokal diklaim merupakan strategi paling efektif dalam menangani persoalan Covid-19.
"Menurut saya, posisi sekarang ini strategi intervensi berbasis lokal itu yang paling efektif diterapkan," kata Jokowi.
Apa itu strategi intervensi berbasis lokal?
Presiden menjelaskan strategi itu menerapkan karantina di tingkat yang paling kecil dalam tatanan masyarakat.
Yakni dari ruang lingkup RT, RW, kampung, atau desa.