Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Kasus Positif Covid-19 di China Melonjak, 400.000 Warga Kota Anxin Dikarantina

Kota Anxin, Provinsi Hebei, China, dikarantina total alias di- lockdown setelah ditemukan 13 kasus positif Covid-19. Semua kasus tersebut terkait deng

IST
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNJATENG.COM, BEIJING -- Kota Anxin, Provinsi Hebei, China, dikarantina total alias di- lockdown setelah ditemukan 13 kasus positif Covid-19. Semua kasus tersebut terkait dengan klaster Pasar Xinfadi di Beijing, ibu kota "Negeri Panda".

Kota Anxin terletak sekitar 150 kilometer (km) barat daya Beijing. Dari kasus tersebut, lima orang di antaranya merupakan orang tanpa gejala (OTG), seperti dilansir South China Morning Post, Minggu (28/6).

Kini, sekitar 400.000 penduduk di Anxin diawasi dengan ketat. Tim penanganan virus corona di kota tersebut mengatakan, kondisinya sangat parah.

Oleh karena itu, pembatasan sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut di Anxin. Tidak ada orang luar ataupun kendaraan dari luar yang boleh memasuki Anxin.

Jika benar-benar ada keperluan, setiap keluarga hanya boleh mewakilkan satu orang untuk pergi ke luar rumah dan hanya satu kali dalam sehari.

Warga juga akan didata dengan kartu identitas dan dicek suhu tubuhnya setiap kali masuk atau keluar dari desa, komunitas, atau pintu masuk bangunan.

Semua kader partai komunis China, untuk seluruh level dan jabatan, diminta untuk "merawat dengan baik" keluarga dan teman mereka. Kader dan anggota partai komunis juga diminta untuk memantau siapa saja yang melanggar peraturan di wilayah tempat tinggal mereka.

Tim penanganan virus corona mengatakan, warga harus saling memantau satu sama lain dan pihak kepolisian harus menghukum siapa saja yang melanggar peraturan.

Pemerintah lokal juga merekrut 80 relawan dalam pelaksanaan pencegahan epidemik, di mana mereka harus memiliki gelar akademik atau paling tidak sedang duduk di bangku kuliah.

Seorang pengguna internet di situs mikroblog Weibo, yang mengaku sebagai warga lokal, membantah kondisi yang serius di wilayahnya.

"Kami hanya melaksanakan langkah-langkah yang lebih ketat untuk menghentikan penyebaran virus," tulisnya.

"Peningkatan kebijakan pencegahan tidak berarti epidemi di luar kendali, tetapi kita harus mengakhiri pertempuran ini (melawan Covid-19) secepatnya. Ini adalah momen yang menentukan," tulis salah satu warganet.

Menurut surat edaran pemerintah lokal, wilayah tersebut mulai memberlakukan pembatasan transportasi sementara mulai 18 Juni sampai "mengurangi rute penularan".

Seorang profesor kesehatan masyarakat dari Capital Medical University, Cui Xiaobo, mengatakan, kepanikan yang besar tidak diperlukan. "Saya pikir (situasi di wilayah Anxin) tidak terlalu menakutkan; tidak perlu panik," ujarnya.

"(Anxin) tidak sepadat (populasinya) Beijing, tempat itu relatif jarang penduduknya. Sepanjang penduduknya tidak berkerumun dalam jumlah yang besar, seharusnya tidak masalah," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved