Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Pasien Covid-19 Santai Minum Teh di Warung, Pengunjung Langsung Buyar, Keluarga Salahkan Pihak RS

Pasien yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona itu dengan santainya masuk ke dalam warung dan meminum teh.

Editor: muslimah
SURYA.co.id/LUHUR PAMBUDI
Ilustrasi: Pengunjung Warung Mendadak Buyar Tahu Ada Pasien Covid-19 Santai Minum Teh 

Pasien Covid-19 Santai Minum Teh di Warung, Pengunjung Langsung Buyar, Keluarga Salahkan Pihak RS

TRIBUNJATENG.COM - Sejumlah pengunjung di sebuah warung mendadak buyar setelah tahu ada pasien COVID-19 di sana.

Pasien yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona itu dengan santainya masuk ke dalam warung dan meminum teh.

Alasan pasien tersebut nekat keluar dari rumah sakit ternyata sepele, yakni ia hanya ingin minum teh karena petugas rumah sakit tak menyediakannya.

Berikut kronologinya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Ingin Minum Teh, Pasien Corona Nekat ke Warung, Pelanggan Panik hingga Warungnya Terpaksa Ditutup'

Viral Pencuri Motor Diduga Miliki Ilmu Kebal, Dipukul Santai Saja

Janda Muda Diperkosa 7 Orang, Putuskan Bunuh Diri karena Tak Tahan Terus Diteror Para Pelaku

Tagar Mas Agung Trending di Twitter, Siwon Suju Berulah Apa Lagi?

Gilang Dirga Jadi Bucin Waktu SMA, Pernah Bolos Sebulan karena Putus Cinta

1. Hanya ingin minum teh

Kejadian ini terjadi di sebuah Rumah Sakit Swasta, Jalan Mysuru di India.

Dikutip dari India Times, pasien berusia 73 tahun itu dipindahkan ke rumah sakit di Jalan Mysuru pada Selasa malam waktu India. 

Dia dipindahkan dari rumah sakit lainnya setelah dinyatakan positif Covid-19.

Sesampainya di rumah sakit, pasien itu meminta dibuatkan teh kepada staf tepatnya pada pukul 5 pagi waktu setempat.

Usut punya usut, teh yang diharapkan tidak kunjung datang hingga pukul 7.30 pagi.

Pasien lansia ini merasa gelisah karena keinginanya tidak segera dibawakan staf rumah sakit.

Hilang kesabaran, pasien ini akhirnya melepas peralatan medis yang menempel di tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidur.

Dia lantas berjalan keluar menuju warung teh terdekat di luar rumah sakit.

2. Santai mengaku pasien COVID-19

Saat sedang menikmati teh panasnya, seorang pelanggan warung memperhatikan plester di tangannya dan bertanya kepada pasien itu.

Pria pasien Covid-19 itu dengan percaya diri mengaku pasien corona yang hanya ingin mempir minum teh di tempat itu.

"Dia bilang dia bahkan tidak mendapatkan secangkir teh di rumah sakit."

3. Pembeli langsung buyar

Mendengar pernyataan si pasien, pembeli lain langsung kaget dan buyar.

Bahkan ada yang langsung kabur tanpa membayar.

"Tujuh pelanggan yang menyesap teh segera menjatuhkan gelas mereka dan beranjak menjauh."

"Mereka bahkan tidak membayar saya. Saya harus menutup warung saya karena lelaki tua itu," cerita pemilik warung teh, Narayana.

Narayana lalu bergegas ke rumah sakit dan memberi tahu staf medis tentang pasien tersebut.

Para staf medis akhirnya membawa pria itu kembali ke bangsalnya.

4. Keluarga salahkan pihak RS

Salah satu kerabat pasien menyalahkan rumah sakit atas kejadian ini.

"Paman saya bisa saja menginfeksi orang lain. Jika rumah sakit lebih waspada, ini tidak akan terjadi," ujar kerabat pasien.

Menurut laporan yang ada, pasien itu marah karena harus menunggu lebih dari delapan jam ketika dipindahkan dari rumah sakit awal ke rumah sakit yang baru.

Dia juga mengungkit bahwa telah mengeluarkan uang sebesar Rs 1,5 lakh untuk perawatan rumah sakit, namun tidak mendapatkan secangkir teh yang dia minta.

Kerabat pasien mengatakan bahwa pamannya itu mengeluh kelelahan dan diare pada Minggu.

Setelah itu dia dibawa ke rumah sakit swasta di Nagarbhavi.

Petugas rumah sakit telah meminta keluarga untuk membayar sejumlah Rs 25.000 atau Rp 4,8 juta untuk biaya masuk dan perawatannya.

Setelah pria tua itu dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa sore, rumah sakit menagih uang seharga Rs 1,5 lakh.

"Rumah sakit menagih kami Rs 1,5 lakh dan kami diizinkan pergi hanya setelah membersihkannya. Kami membayar jumlahnya dan pergi ke rumah sakit pemerintah di Malleswaram," ujar kerabat pasien.

"Paman saya menunggu di ambulans selama hampir tiga jam ketika kami tawar-menawar agar dia diterima."

"Dia mulai berdarah dari hidungnya, tetapi rumah sakit hanya memberi kami kapas," kata saudara itu.

Setelah berjam-jam menunggu, keluarga pria itu akhirnya berhasil membawanya ke rumah sakit di Jalan Mysuru.

"Dia diterima pada pukul 1.30 pagi. Karena kami tidak diizinkan masuk, kami pulang ke rumah," tambah kerabatnya.

Pengunjung Kafe di Surabaya Tiba-tiba Bubar

Kasus hampir serupa juga pernah terjadi di Surabaya.

Pengunjung fafe di Surabaya tiba-tiba membubarkan diri setelah tahu pengunjung lainnya ada yang positif COVID-19.

Selasa (14/4/2020) malam, petugas dari Polda Jatim melakukan razia di kafe dan warung kopi di kawasan Jl Gunungsari dan Karah Surabaya.

Mereka melakukan rapid test on the spot kepada para pengunjung kafe dan warung kopi.

Sejumlah pengunjung kafe yang tengah asik nongkrong tiba-tiba bubar.

Sebab, dua orang diantara mereka rupanya dinyatakan positif Covid-19 atau virus corona.

Bahkan kedua orang tersebut harus dibawa petugas medis yang memakai APD untuk menjalani rujukan di rumah sakit.

Hasil positif dua pengunjung itu diketahui setelah tim dokter Polda Jatim melakukan rapid test on the spot di warung kopi (warkop) dan kafe dan Warkop di dua daerah di Surabaya.

Dua orang warga yang diketahui positif Covid-19 itu sedang nongkrong di warkop terletak di Jalan Raya Gunungsari I, Wonokromo, Surabaya dan sebuah kafe di Jalan Karah, Jambangan, Surabaya.

Pengunjung lain yang saat itu satu tempat tongkrongan dengan warga yang positif Covid-19 ini pun panik.

Terlebih, ketika petugas medis membawa dua orang itu ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke RS Bhayangkara.

Diketahui keduanya positif Covid-19 ini saat petugas melakukan rapid test kepada para pengujung kafe dan Warkop.

Dari hasil apid test, rupanya ada 2 orang yang dinyatakan positif corona.

"Mereka berdua dibawa oleh Bidokkes Polda Jatim ke RS Bhayangkara. (Konfirmasi hasil pemeriksaan) gugus tugas percepatan penangangan COVID-19)," kata Kepala Biro Operasional (Karoops) Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Firman di kafe, Jalan Karah, Jambangan, Selasa (14/4/2020) dikutip dari Surya.co.id

Menurut Firman, kegiatan rapid test on the spot ke sejumlah area publik yang lazim menjadi lokasi kerumunan warga, telah diawali oleh Polrestabes Surabaya pada Senin (13/4/2020) kemarin.

Pihaknya akan melakukan kegiatan serupa secara simultan di sejumlah kawasan Kota Surabaya yang ditengarai terdapat banyak pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga orang dalam pantauan (ODP).

"Mengapa kami mengambil daerah ini karena kami melihat penyebarannya sudah kami peta kan, ini merupakan daerah yang rawan untuk penyebaran," terangnya.

Petugas terpakasa harus mendata seluruh pengujung yang saat itu berada dalam satu ruangan dengan warga yang positif Covid-19.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya akan menerapkan serangkaian protokol pencegahan.

Di antaranya, melakukan pendataan terhadap semua pengunjung yang berada di satu ruangan dengan orang tersebut.

Kemudian menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area yang sebelumnya ditempati oleh orang tersebut.

"Tadi kami sudah melakukan penyemprotan semuanya," ujar Trunoyudo di lokasi.

Akan Diperiksa Lebih Lanjut di RS

Dua warga yang dinyatakan positif Covid-19 akan diperiksa lebih lanjut oleh tim medis di rumah sakit

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kesimpulan itu masih hasil awal tes kesehatan dari tim medis menggunakan metode rapid test.

Ia menegaskan hasil valid dari pemeriksaan kondisi kesehatan orang tersebut setelah dilakukan pemeriksaan uji laboratrium secara komperhensif oleh petuags medis.

Nantinya, akan muncul kesimpulan diagnosis positif atau tidaknya orang tersebut

"Tapi ini masih metode rapid tes, nanti akan didalami lagi melalui RS rujukan," terangnya.

Ikuti Imbauan Pemerintah

Pemerintah sendiri telah mengeluarkan imbauan untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah demi mencegah penyebaran virus corona.

Trunoyudo mengimbau pada masyarakat agar senantiasa patuh pada protokol pencegahan COVID-19 yang telah disosialisasikan pada masyarakat.

Terutama penerapan physical distancing, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan menjaga daya tahan tubuh, guna memutus mata rantai penularan wabah pandemik COVID-19.

"Pertama, masyarakat harus patuh terhadap penanganan tentang COVID-19.

Kedua adalah disiplin.

Ketiga kita harus saling mengingatkan untuk melawan ini semua physical distancing tetap menjadi prinsip yang utama dan paling dasar dan bisa dilakukan oleh semuanya," katanya.(Ika Nur/Luhur Pambudi/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengunjung Warung Mendadak Buyar Tahu Ada Pasien Covid-19 Santai Minum Teh, Begini Kronologinya

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved