Berita Kudus
PPDB SMP PGRI Jekulo Kudus Sepi Peminat, Kepsek: Belum Ada Siswa Baru
Kepala SMP PGRI Jekulo, Harry Susilo menyampaikan, hingga saat ini belum ada siswa yang mendaftarkan diri secara administratif
Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMP PGRI Jekulo, Kabupaten Kudus sepi peminat.
Belum ada siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut meski kegiatan belajar siswa akan dimulai pada hari Senin (13/7/2020) mendatang.
Kepala SMP PGRI Jekulo, Harry Susilo menyampaikan, hingga saat ini belum ada siswa yang mendaftarkan diri secara administratif.
• Kalung Kayu Putih Disebut Mampu Basmi Corona, Mardani Ali Khawatir Indonesia Jadi Tertawaan Dunia
• Pagi Ijab Kabul, Sore Muklis Ditangkap Polisi: Ya, Saya Belum Rasakan Malam Pertama
• Istri Bawa Keluarganya Gerebek Suami di Kamar Hotel, Si Wanita Ternyata Teman Sendiri
• Promo Superindo Hari Kerja 6-9 Juli 2020, Diskon Buah Segar hingga 60 Persen! Berikut Daftarnya
Namun, sejumlah orang tua murid banyak yang sudah datang menunjukkan ketertarikan untuk menyekolahkan anaknya di sana.
"Kalau yang datang menanyakan, dan tertarik mau sekolah di sini banyak. Tapi untuk yang daftar mengisi formulir belum," ujar dia, saat ditemui di kantornya, Jalan Ali Sanusi, Tambakjaya, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Senin (6/7/2020).
Harry mengatakan, hampir setiap tahun pihaknya mengalami jumlah siswa yang kurang.
Sehingga, dia memprediksikan kekurangan siswa tersebut bukan karena PPBD online yang menggunakan sistem zonasi.
"Hampir setiap tahun begini, dulu siswa kami banyak. Sekarang yang daftar sedikit, biasanya kami terakhir-terakhir," ujar dia.
Bahkan, kata dia, biasanya siswa mendaftar sekolah bersamaan pada saat hari pertama masuk sekolah.
"Jadi anak datang ke sekolah, sekaligus mendaftar. Seragamnya saya berikan, untuk dipakai pada hari kedua," ujar dia.
Setiap siswa yang masuk ke sekolah tersebut dijamin bebas biaya karena menggunakan bantuan operasional sekolah (BOS).
Bahkan, kata dia, seragam sekolahnya juga diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya.
"Kami berikan seragam batik, pramuka, dan olahraga. Biaya juga tidak ada, karena ada dana BOS," jelas dia.
Jumlah siswa saat ini sebanyak 25 anak, yang terdiri dari kelas delapan sebanyak sembilan orang dan kelas sembilan sebanyak 16 orang.
"Sebelumnya total ada 50 anak, tetapi tahun ini kami sudah meluluskan sebanyak 25 anak," ujar dia.