Berita Jateng
Teh dari Jateng jadi Favorit di Negeri Jiran Malaysia
Produk teh yang dihasilkan jawa tengah menjadi salah satu produk ekspor yang menjadi favorit bagi Malaysia.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Produk teh yang dihasilkan jawa tengah menjadi salah satu produk ekspor yang menjadi favorit bagi Malaysia.
Hal itu terlihat tingginya permintaan ekspor teh ke negeri jiran itu tiap tahunnya.
Produk teh itu dihasilkan oleh beberapa perkebunan teh di Jawa tengah, seperti Perkebunan Teh Pagilaran Kabupaten Batang, Perkebunan Teh Kaligua Kabupaten Brebes serta perkebunan teh lainnya.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Brigadir Andi Tewas Ditabrak Mobil, Sopirnya Tak Terima Ditegur
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ambar Warga Semarang Tewas Terbakar: Tulang Punggung Keluarga Kami
• Kata Polisi Hana Hanifah Ketagihan dengan Prostitusi Online, Ini Alasannya, Klien di Kota Besar
• Sebelum Meninggal, Bambang Cahyo Marahi Ivan Gunawan Soal Kartu Kredit
Kepala Balai karantina Pertanian Semarang, Parlin Robert Sitanggang mengatakan bahwa berdasarkan data dari IQFast, bahwa ekspor produk perkebunan asal Jawa tengah pada semester awal tahun 2020 mencapai 66,2 ton.
Sedangkan pada tahun sebelumnya ekspor produk perkebunan mencapai 51 ton.
"Ini tandanya mengalami peningkatan produk perkebunan asal jawa tengah yang diekspor pada tahun ini. Untuk produk teh nya sendiri, kami telah melakukan periksa fisik sebelum diekspor dan jumlahnya sudah mencapai 31,3 ton," katanya, Selasa (14/7).
Menurutnya banyaknya produk teh yang diekspor ke luar negeri karena teh merupakan salah satu minuman yang populer di Dunia.
Sedangkan Jawa tengah memiliki potensi dalam bidang perkebunan teh. Produk teh yang dihasilkan Jawa tengah mempunyai kandungan antioksidan yang baik bagi kesehatan.
Seperti contoh pada Perkebunan Teh Pagilaran Kabupaten Batang.
Produk teh yang dihasilkan selain memiliki antioksidan yang baik, namun juga memiliki keunggulan aroma khas pucuk daun yang disukai masyarakat internasional.
"Oleh karenanya, agar produk itu diterima di negara tujuan, kami memastikan dan mengeluarkan sertifikat bahwa produk tersebut sudah aman dan bersih dari OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina )," pungkasnya. (dap)
• Tak Pakai Masker di Terminal Tirtonadi Solo, Siap-Siap Push Up dan Baca Teks Pancasila
• Sidang Lanjutan Sucipto vs Rektor Unnes, Esok Penggugat Sampaikan Replik
• Ini Tata Cara dan Doa Niat Sholat Idul Adha, Jangan Sampai Ibadahmu Rusak Karena Tak Tahu Ilmunya
• Yuk Jalan-Jalan ke Semarang Zoo, Harga Tiket Rp 20 Ribu Bebas Main Satu Wahana Permainan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/kepala-balai-karantina-pertanian-semarang-parlin-robert-sitanggang.jpg)