Berita Semarang
Tanpa Lambung dan Ginjal, Pak Tan Semarang Masih Kuat Sopiri Cucu ke Sekolah Naik Mobil Setiap Hari
Tan Sing Tjwan (75) atau akrab dipanggil Pak Tan, seorang penyintas kanker yang sudah 25 tahun hidup melawan kanker.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Sesekali matanya terpejam, menghayati nada.
Saat mata kembali terbuka, matanya menatap ke deretan foto keluarga yang ditaruh di atas meja piano.
Pria tua itu adalah Tan Sing Tjwan (75), akrab dipanggil Pak Tan.
Seorang penyitas kanker yang selama 25 tahun ini bertahan dari gempuran sakit kanker yang menderanya.
Total telah lima kali ini ia menderita kanker.
"Musik adalah satu di antara hiburan dalam melewati hari dan masa-masa hidup yang 25 tahun ini saya habiskan untuk melawan kanker," ujarnya kepada Tribun Jateng.
Kakek empat cucu ini mulai menceritakan masa awal dia terdeteksi menderita kanker.
Dia mengetahui terkena kanker saat mengantar istrinya berobat ke Beijing China lantaran terkena kanker ganas di ususnya.
Pengobatan dilakukan hingga di negara tirai bambu selama tiga bulan.
Selepas menemani istrinya, Pak Tan disarankan seorang teman untuk ikut memeriksakan diri.
Ternyata ada kanker bersarang di pankreasnya.
Sempat tidak percaya, Pak Tan melakuan USG dan CT scan.
Hasilnya setelah dicocokan ternyata benar di pankreas ada benjolan asing.
Tindakan yang harus diambil ketika itu dirinya harus dioperasi.
Operasi dilakukan dengan memotong pankres 1/3 panjang totalnya.