Berita Semarang
Tanpa Lambung dan Ginjal, Pak Tan Semarang Masih Kuat Sopiri Cucu ke Sekolah Naik Mobil Setiap Hari
Tan Sing Tjwan (75) atau akrab dipanggil Pak Tan, seorang penyintas kanker yang sudah 25 tahun hidup melawan kanker.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tan Sing Tjwan (75) atau akrab dipanggil Pak Tan, seorang penyintas kanker yang sudah 25 tahun hidup melawan kanker.
Dia ternyata memiliki beragam aktifitas untuk mengisi hari-harinya.
Sebelum wabah virus Corona, kakek empat cucu ini disibukkan mengantar cucunya pergi ke sekolah dengan menggunakan mobil.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang di Banjir Bandang Luwu Utara
• 6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang
• Pedagang Wonosobo Tertipu Orderan Pisang Kepok 1 Pikap, Pemesan Mengaku-ngaku Warga Kendal
• Kisah Shaka Bayi yang Tidur Hampir Satu Tahun Ini, Pernah Dibawa ke Dokter hingga ke Ningsih Tinampi
Dia mengaku masih kuat menginjak gas mobil untuk mengantar cucu ke sekolahnya yang berjarak sekira 5 kilometer dari rumahnya.
"Setelah istri meninggal dunia pada tahun 2018 ada beberapa hal yang menguatkan saya dalam hidup melawan kanker ini, terutama cucu selain anak-anak dan bermain musik," jelasnya kepada Tribun Jateng, Senin (20/7/2020).
Pak Tan menuturkan, hidup mengidap sakit kanker bukan pilihan semua orang.
Jadi dia berpesan bagi siapapun penyitas kanker tetap semangat, jangan gampang menyerah.
"Saya yang sudah berumur 75 tahun saja belum menyerah hingga saat ini dan terus berjuang," terangnya.
Selain itu, dia juga berpesan agar penyitas tetap berserah diri, menjalani hidup dengan mengalir.
Pasalnya memang tidak mudah menghadapi penyakit kanker yang tentu menyita finansial, tenaga dan pikiran.
"Prinsipnya apa yang terjadi, terjadilah. Berusaha sembari meyerahkan diri kepada yang maha kuasa," terangnya.
Awal Kena Kanker

Bunyi nada piano melantun merdu di sebuah rumah di Jalan Suyudono nomor 137 C Kelurahan Bulustalan Semarang Selatan, Senin (20/7/2020).
Di belakang piano tampak pria tua, jari-jarinya menari lincah di atas tuts piano.