Berita Semarang
Tanpa Lambung dan Ginjal, Pak Tan Semarang Masih Kuat Sopiri Cucu ke Sekolah Naik Mobil Setiap Hari
Tan Sing Tjwan (75) atau akrab dipanggil Pak Tan, seorang penyintas kanker yang sudah 25 tahun hidup melawan kanker.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Dia juga harus mengikuti kemoterapi beberapa tahun di Beijing.
"Waktu pertama mengetahui kena kanker itu saya umur 50 tahun saat itu tahun 1995," jelasnya.
Kanker kedua, dialami Pak Tan yang menyerang ke ginjal kirinya.
Dia menuturkan, kanker yang ada di ginjalnya berukuran lebih besar dari ginjal.
Dia ingat kala itu akan menikahkan anak perempuannya ketika kondisi tersebut di tahun 2009.
Beberapa lama kemudian, ada kerabat yang pergi ke Melaka Malasya.
Dia akhirnya ikut kesana untuk melakukan operasi.
"Ginjal kiri saya akhirnya diambil tepatnya di tahun 2009," katanya.
Selepas operasi pengangkatan ginjal, Pak Tan rutin melakukan pengobatan di rumah sakit di Semarang.
Dalam proses pengobatan tersebut, terdeteksi lagi ada kanker yang masih bersarang ditubuhnya, tepatnya di lever.
Dia menuturkan, dokter yang mengobatinya juga bingung kenapa bisa muncul kanker lagi.
Dokter menyarankan untuk pergi ke Kuala Lumpur Malaysia namun Pak Tan lebih memilih berobat ke rumah sakit umum di Guangzhou.
"Kena kanker berikutnya di lever pada tahun 2013, saya tempuh pengobatan kemoterapi saja beberapa tahun di Guangzhou," katanya.
Menurut Pak Tan, kanker di lever berhasil disembuhkan di Guangzhou.
Dia pun kemudian melanjutkan hidupnya seperti biasa.