Berita Internasional
Peringatan Ayatollah Ali Khamenei: Iran Tak Akan Pernah Lupa AS Membunuh Qasem Soleimani
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengancam Amerika Serikat (AS) dengan 'serangan balasan' atas pembunuhan Qasem Soleimani.
TRIBUNJATENG.COM, TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengancam Amerika Serikat (AS) dengan 'serangan balasan' atas pembunuhan terhadap jenderal terkemuka, Qasem Soleimani.
"Iran tidak akan pernah melupakan bahwa AS telah membunuh Soleimani," ujar Khamenei.
Dia juga mengatakan bahwa kehadiran AS di negara mana pun "telah menyebabkan kerusakan".
Melansir Arab News, dalam kunjungan Perdana Menteri Irak ke Iran, Khamenei mengatakan pada Selasa (21/7/2020) bahwa "Teheran tidak akan mencampuri urusan Baghdad dengan Washington, tetapi memperingatkan bahwa kehadiran AS di sisi Republik Islam itu menyebabkan ketidakamanan negara."
• Prosesi Pemakaman Sultan Sepuh Cirebon, Diantar Jalan Kaki 7 KM dari Keraton Ke Gunung Jati
• Jenazah Sultan Sepuh XIV Cirebon Arief Natadiningrat Akan Dimakamkan di Gunung Sembung
• Bupati Pemalang, Sekda dan Kepala Bappeda Positif Covid-19, Diisolasi di RSUD dr M Ashari
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Sultan Sepuh Cirebon XIV Arief Natadiningrat Meninggal

Perdana Menteri Irak, Mustafa Al Kadhemi bertemu dengan Ayatollah Ali Khamenei di Ibu kota Iran selama perjalanan pertamanya sejak menjabat di pemerintahan Irak.
"Iran tidak akan ikut campur urusan antara Irak dan AS namun mengharapkan agar sahabat kami Irak tahu dan sadar bahwa kehadiran AS di negara mana pun menyebabkan kerusakan, kekacauan dan kehancuran," ujar Khamenei sebagaimana dilansir situs web resmi Iran.
• Jenderal Iran Ungkap Balas Dendam Paling Setimpal pada AS Atas Pembunuhan Qasem Soleimani
• Sumpah Balas Dendam Mengerikan Iran Atas Terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani Oleh Militer AS
Khamenei juga membahas pembunuhan AS terhadap Jenderal Tinggi Iran, Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak pada Januari di Baghdad, Irak.
Pasca peristiwa itu, parlemen memilih untuk mengusir pasukan AS.
Khamenei mengatakan, "Mereka membunuh tamumu di rumahmu dan dengan terang-terangan mengakuinya."
Dia juga berharap agar keputusan parlemen Republik Islam Irak untuk mengusir pasukan AS ditaati karena keberadaan mereka menyebabkan ketidakamanan.
Iran kemudian dikatakan Khamenei, "tidak akan pernah melupakan hal ini dan dengan pasti akan membalas perbuatan AS."
Sebelumnya, Iran juga sudah membalas kematian Soleimani dengan menembakkan sejumlah rudal ke pasukan AS di Irak namun Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak menanggapi secara militer.
Serangan rudal di markas AS bagian barat Irak Ain Al Asad tidak menewaskan pasukan militer AS namun membuat mereka mengalami cedera otak traumatis.
Menurut Khamenei, Iran menentang "apa pun yang dapat melemahkan pemerintah Irak".
Berbeda dengan AS, yang kata Khamenei tidak ingin "pemerintah Irak yang kuat dipilih melalui pemilihan umum."
Kadhemi, Perdana Menteri Irak dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi sebagai perjalanan pertamanya ke luar negeri.
Dia kemudian menggantinya ke Iran karena Raja Salman sedang dirawat di rumah sakit pada Senin (20/7/2020).
Kadhemi menjabat sebagai PM Irak pada Mei lalu setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Irak selama hampir 4 tahun.
Dia membentuk hubungan dekat dengan Teheran, Washington dan Riyadh pada kala menjabat sebagai kepala BIN Irak yang memicu spekulasi bahwa dia bisa berfungsi sebagai mediator langka antar ibu kota negara yang kerap berselisih itu.
Perjalanannya ke Teheran terjadi pasca dia menerima seorang diplomat terkemuka Iran, Mohammad Javad Zarif di Baghdad pada Minggu (19/7/2020).
Sebenarnya, hubungan antara Iran dan Irak tidak selalu dekat, mengingat perang berdarah antara 1980 sampai 1988.
Namun, pengaruh Teheran di Baghdad mulai tumbuh pasca invasi pimpinan AS pada 2003 di Irak yang menggulingkan Saddam Hussein.
Saat ini, Iran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyak kelompok politik Syiah di Irak.
Delegasi Irak seperti Menteri Luar Negeri, Keuangan, Kesehatan dan Penasihat Keamanan Nasional Kadhemi juga berjumpa dengan rekan-rekan Iran mereka.
Kadhemi sendiri mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani untuk membahas perdagangan dan upaya perlawanan terhadap wabah virus corona demi stabilitas regional.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemimpin Tertinggi Iran: Kami Tak Akan Pernah Lupa AS Bunuh Jenderal Qasem Soleimani"
• Nahas Kakak Adik Tewas Tenggelam di Sungai Serayu Banyumas, Terpeleset Bekas Galian Pasir
• Istri Berhubungan Seks dengan Pelanggan, Suami Nonton, Terkadang Ikutan dan Merekam
• Marc Marquez Cedera Seusai MotoGP Spanyol, Bos Honda: Poin Negatifnya Jelas, Tapi . . .