Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Warung Makan Unik di Kabupaten Tegal: Makan Sepuasnya, Gratis Bagi yang Tidak Mampu

Mereka membuka warung makan mengusung konsep ikhlas, sesuai nama kedai mereka yaitu warung makan ikhlas

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah

Entah tiba-tiba ada yang membantu memberi bahan makanan, dan lain-lain," tuturnya.

Memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu di sebelah timur stasiun Slawi, atau tepatnya di Jalan Kemiri, No. 88, Kelurahan Pakembaran, Kabupaten Tegal.

Ada alasan tersendiri kenapa Jimi dan Fauzan memilih konsep warung makan ikhlas, makan secukupnya bayar seikhlasnya.

Karena jika mereka terang-terangan menulis gratis, dikhawatirkan memicu kecemburuan sosial karena lingkungan di sana juga terdapat banyak warung makan.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, yang semuanya juga merasakan dampaknya seperti apa.

Adapun per hari, jumlah pengunjung yang datang ke warung beragam, tapi diakui oleh Jimi pihaknya tidak pernah menghitung berapa jumlah pengunjung.

Tapi yang jelas per hari makanan selalu habis.

"Rencana kedepan, ya kami ingin membuka warung seperti ini dengan konsep yang sama sebanyak-banyaknya.

Tapi ya sejalannya saja dan bergantung kehendak Allah seperti apa nanti.

Alhamdulillah respon dari masyarakat sejauh ini cukup baik, karena ada beberapa yang menyumbang ke kami juga.

Semisal saya lagi belanja di pasar nah nanti pedagang inisiatif sendiri untuk memberikan sayuran, atau lainnya.

Intinya kalau kita biasa berbagi, pasti hal seperti ini sudah biasa dalam artian tidak perlu berpikir kok bisa dapat untung dari mana dan lain sebagainya, karena niat awal memang ingin membantu sesama," paparnya.

Salah satu pengunjung yang datang ke warung makan ikhlas, Kusnadi, mengaku sangat senang ketika mengetahui ada warung yang memberikan makanan secara cuma-cuma alias gratis.

Mengingat kondisi saat ini yang semakin sulit, terlebih semenjak adanya pandemi Covid-19.

Penghasilannya turun drastis, karena profesinya sebagai Tukang Becak saat ini paling hanya mendapat uang Rp 10 ribu per hari.

"Saya hampir setiap hari pasti mampir kesini untuk makan sekaligus istirahat. Ya alhamdulillah bisa makan gratis, menghemat pengeluaran juga.

Bersyukur masih ada orang yang peduli dengan memberikan bantuan seperti ini. Kadang saya juga membukus makanan untuk anak dan isteri di rumah," pungkasnya. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved