Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Begini Tips Tanam Bawang Merah dari Bibit Biji

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, harga bibit bawang merah umbi di pasaran saat ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Para petani sedang menyemai bawang merah dari bibit biji TSS Maserati F1, di persawahan daerah Tarub, Kabupaten Tegal, Sabtu (25/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, harga bibit bawang merah umbi di pasaran saat ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Sehingga para petani bawang merah yang berasal dari Kabupaten Brebes, beralih menggunakan bibit bawang merah biji yang dari segi harga jauh lebih terjangkau.

Adapun bibit bawang merah umbi harga normalnya dikisaran Rp 20 ribu - Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini, harga melonjak mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Sehingga dalam hal ini, Ketua Petani Bawang Merah Nusantara, Yuliana Rosmalawati, dan para petani di Kabupaten Brebes yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, mencoba beralih menggunakan bibit bawang merah biji.

Bibit bawang merah biji yang digunakan, yaitu milik PT Agrosid Manunggal Sentosa yang didatangkan dari Belanda, bernama bibit biji TSS Maserati F1.

Mengingat bibit bawang merah yang digunakan dari biji, maka menurut Yuliana prosesnya agak sedikit rumit, butuh ketelatenan, dan kesabaran, dibandingkan ketika menanam bawang merah dari bibit umbi.

"Karena dari bibit biji, jadi harus disemai terlebih dahulu. Kita dalam proses penyemaian tidak hanya menyebar bibit saja, tapi juga harus membuat alur dan memperhatikan komposisi tanah atau medianya. Tanah harus bagus, ada campuran kompos, arang sekam, pupuk dasar cocopeat, semuanya diolah sampai tanah gembur dan siap untuk disemai atau ditebar bibit bijinya," jelas Yuliana, pada Tribunjateng.com, Sabtu (25/7/2020) kemarin.

Setelah benih bawang merah biji ditabur di atas tanah, lanjutnya, kemudian ditutup dengan tanah kompos halus lalu tutup menggunakan jerami atau karung bekas pupuk juga bisa.

Selanjutnya ditutup dengan naungan, bisa menggunakan plastik maupun paranet (jala plastik) selama 45 hari.

Dalam proses penutupan juga jangan terlalu rapat, harus tetap ada ruang untuk sirkulasi udara supaya tanaman tidak lemas (layu).

Selain itu, memudahkan perawatan seperti penyemprotan, pemupukan, pencabutan rumput, dan lain sebagainya.

"Setelah selesai 45 hari, barulah proses pindah tanam. Biasanya sehari sebelum proses penanaman, benih bawang merah biji atau seedling (bibit) dicabut terlebih dahulu. Nah seedling ini adalah tanaman yang akan dipindah, hasil dari semaian bawang merah biji," terangnya.

Proses setelah pindah tanam, yaitu menunggu hasil panen sekitar 60-70 hari. Setelah itu, sama dengan bawang merah umbi apakah mau masuk pasar konsumsi atau mau dijadikan benih kembali.

Semisal memang petani ingin menjadikan benih kembali, menurut Yuliana, hasil panen bawang merah tersebut disimpan selama dua bulan di penyimpanan gudang.

Selanjutnya bisa ditanam kembali dan hasilnya akan jauh lebih bagus lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved