Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Bun Upas, Heboh Fenomena Embun Es Menyelimuti Komplek Candi Arjuna Dieng

Suasana komplek Candi Arjuna Dieng Banjarnegara berbeda hari ini, Minggu (26/7/2020).

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Suasana komplek Candi Arjuna Dieng Banjarnegara berbeda hari ini, Minggu (26/7/2020).

Beberapa bulan terakhir ini komplek itu sepi karena pandemi Covid 19.

Akhir pekan ini Dieng kembali ramai. Objek wisata Dieng yang dikelola Pemkab Banjarnegara semisal candi Arjuna dan kawah Sikidang telah dibuka sejak 20 Juli 2020 lalu, meski terbatas untuk wisatawan dari Jateng dan DIY.

Bukannya Dapat Ikan, Para Pemancing Jembatan Tuntang Semarang Dapati Mayat Nenek Mengambang

Punya Kebiasaan Begadang dan Makan Mie Instan, Pria Ini Divonis Menderita 16 Penyakit Sekaligus

Tragis, Lagi Main Bocah 7 Tahun Tewas Tertabrak Mobil Pikap yang Dikendarai Ibunya, Ini Kronologinya

Suami Panggil Tukang Pijat Keliling Demi Istrinya Sembuh, Tak Kuat Iman Dwi Perkosa Istri Penyewa

Siapa sangka, di tengah keramaian itu, fenomena embun es yang dinanti-nantikan wisatawan Dieng muncul dalam dua hari terakhir ini.

Wisatawan pagi ini kembali dihebohkan dengan kemunculan embun es yang menyelimuti komplek Candi Arjuna.

Mereka berkumpul di lapangan untuk menyaksikan keindahan embun es yang menyelimuti rerumputan hingga memutih.

"Tadi pagi hampir minus 3,5 derajat celcius,"kata karyawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Aryadi Darwanto, (26/7)

Aryadi mengatakan, kemarin, Sabtu (25/7), komplek candi Dieng juga terpapar suhu beku minus 3 derajat celcius hingga muncul fenomena embun es.

Fenomena ini tak ayal menyedot perhatian masyarakat untuk berkunjung ke Dieng.

Aryadi menyaksikan, animo wisatawan ke Dieng cukup tinggi meski masih dalam nuansa pandemi.

Ia pun memperkirakan akhir pekan (week end) nanti, jumlah pengunjung ke Dieng akan meningkat lagi.

Pasalnya, berita soal kemunculan fenomena embun es sudah mulai tersiar hingga memantik rasa penasaran masyarakat.

Embun es adalah fenomena tahunan, setiap musim kemarau.

Meski biasa terjadi tiap tahun, nyatanya daya tarik embun es tak pernah luntur.

"Apalagi objek wisatanya sudah dibuka, namun untuk mereka yang dari Jateng dan DIY,"katanya

Aryadi mengatakan, saat fenomena embun es terjadi, pagi hari, objek wisata Candi Arjuna belum dibuka.

Karenanya, wisatawan hanya bisa menikmati embun es di taman atau lapangan di luar pintu masuk candi Arjuna.

Baru, ketika objek wisata dibuka, sekitar pukul 08.00 Wib, wisatawan bisa masuk ke candi Arjuna.

Saat itu, embun es biasanya telah mulai hilang karena hari beranjak siang.

Sayang fenomena embun es memang tak tahan lama.

Es yang menyelimuti dedaunan cepat mencair usai terpapar terik matahari pagi.

Meski menjadi kabar menggembirakan bagi wisatawan di satu sisi, embun es bisa jadi kabar buruk bagi petani.

Tanaman petani bisa rusak hingga mati karena diselimuti es dalam kurun waktu lama.

Tetapi Aryadi belum mengetahui embun es yang terjadi dua hari berturut-turut ini telah berakibat buruk terhadap lahan petani, terutama di sekitar komplek candi Arjuna.

"Belum tahu untuk dampaknya ke lahan pertanian,"katanya.

Rumah Warga Tlogosari Semarang Nyaris Terbakar Akibat Kebiasaan Orang Bakar Sampah Ditinggal

Tangisan Relawan Pecah Pas Ipar Jokowi Menyatakan Mundur Pilkada Gunung Kidul: Permintaan Presiden

Nia Ramadhani: Kalau Ada Pelakor yang Ganggu, Suami Nggak Mau Ya Tidak Akan Terjadi

Yakin Ardi Bakrie Tak Tertarik Pelakor, Nia Ramadhani: Pede Aja, Mau Cari yang Gimana Sih?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved