Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Akhir-akhir Ini Warga Jateng Merasakan Suhu Dingin, Sampai Kapan? Ini Penjelasan BMKG

Sejumlah wilayah Indonesia mengalami suhu udara dingin termasuk di wilayah Jawa Tengah.

Editor: galih permadi
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Warga Dieng terlihat kedinginan jongkok di atas hamparan rerumputan yang membeku, 2 September 2017 lalu. 

TRIBUNJATENG.COM - Sejumlah wilayah Indonesia mengalami suhu udara dingin termasuk di wilayah Jawa Tengah.

Peristiwa ini pun banyak mendapatkan perhatian masyarakat.

Beberapa orang mengungkapkannya di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Kisah Dzawin Bocah Sukoharjo Jualan Cilok Demi Buat Beli Kuota Internet

Nyawa Perebut Bini Orang Kebumen Nyaris Melayang, Beruntung Gagang Golok Si Malaikat Maut Rusak

Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kusnandar Tewas Kecelakaan, Jasad Masuk Selokan

Meskipun demikian, fenomena suhu udara dingin merupakan kondisi alamiah yang biasa terjadi hampir setiap tahun.

Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, suhu udara dingin yang belakang ini lebih dominan disebabkan karena kandungan uap di atmosfer cukup sedikit.

Hary mengatakan, kondisi suhu dingin di sejumlah daerah ini diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya dua bulan ke depan.

“Suhu udara dingin biasa terjadi di puncak musim kemarau pada Juli-Agustus. Sampai dengan menjelang bulan September,” kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Penyebab suhu dingin

Hari menjelaskan, udara yang terasa dingin di bulan Juli belakangan ini lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur kandungan uap di atmosfer cukup sedikit.

Kandungan uap di atmosfer ini terlihat dari tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir.

Secara fisis, uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas.

Hal ini membuat rendahnya kandungan uap di atmosfer ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

Sehingga, hal tersebut menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan.

Selain itu, pada bulan Juli ini wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

Sifat dari massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved