Berita Banjarnegara
Cara Unik Warga Bitingan Banjarnegara Cabut Bulu Hewan Kurban Pakai Sumber Mata Air Panas
Menjelang hari raya Idul Adha, masyarakat sudah menyiapkan ternak untuk dikurbankan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Menjelang hari raya Idul Adha, masyarakat sudah menyiapkan ternak untuk dikurbankan.
Penyembelihan hewan kurban jadi bagian dari prosesi penting perayaan hari raya umat Islam ini.
Masyarakat atau panitia kurban akan bahu membahu memotong hewan kurban.
• Sosok Mayat Pria Kurus Tak Terurus Tergeletak di Marabunta Semarang, Matanya Masih Terbelalak
• BREAKING NEWS: Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Gudang Marabunta Semarang
• Anak Ernest Prakasa Drop Out dari TK, Biaya Jadi Salah Satu Pertimbangan
• Kreuz Sepeda Lipat Gowes Buatan Bandung Kualitas Setara Brompton, Lebih Murah, Daftar Tunggu 2 Tahun
Bulu lebat yang menempel di kulit hewan harus dicabut atau dibersihkan. Lalu dagingnya dibagikan ke masyarakat.
Biasanya, untuk membersihkan bulu hewan, warga menggunakan air yang dimasak mendidih.
Kulit yang tersiram air panas akan mudah dicabut atau dikerok bulunya.
Tetapi ada yang unik dalam prosesi pemotongan hewan kurban di Dusun Bitingan Desa Kepakisan Kecamatan Batur.
Ini seperti diungkapkan Waluyo warga Dusun Bitingan Desa Kepakisan Kecamatan Batur Banjarnegara.
Warga dusun itu menggunakan air panas untuk membersihkan bulu hewan kurban.
Tetapi bukan air panas yang dimasak sebelumnya seperti pada umumnya.
Warga di daerah itu memanfaatkan air panas dari sumber mata air langsung. Cara ini tentunya lebih praktis ketimbang warga memasak air dingin.
"Direndam pakai air panas alami,"katanya, (30/7).
Waluyo mengatakan, kebiasaan di desanya, untuk membersihkan bulu hewan usai disembelih, warga merendam kulit hewan itu di air panas selama kurang lebih 10 menit.
Air panas dari sumber alami yang dipakai untuk merendam itu di suhu sekitar 60 sampai 65 derajat celcius.
Setelah itu, kulit diangkat kemudian dicabut bulunya. Bulu-bulu yang menancap di kulit hewan itu pun muda dicabut karena telah dipanasi.
"Kalau kulit sudah dingin, direndam lagi dan berulang-ulang sampai bulu-bulu bersih," katanya
Waluyo mengatakan, cara mencabut bulu dengan air panas dari sumber alami itu biasa diterapkan untuk semua ternak yang disembelih, baik kambing, sapi, hingga ayam.
Waluyo mengatakan, di dusunnya, sumber mata air panas dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga dan pertanian.(*)
• Pak Mat Semarang Kehilangan Sapi, Maling Nekat Siang Bolong Ketemu Warga Bilang Untuk Akikah
• Begini Cara Mengolah Daging Kambing Kurban Biar Empuk Tidak Alot dan Bau Prengus, Butuh Nanas Muda
• Pembubaran Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal Ternyata Ditunda