Berita Semarang
Pak Mat Semarang Kehilangan Sapi, Maling Nekat Siang Bolong Ketemu Warga Bilang Untuk Akikah
Korban pencurian sapi, Ahmad Albari warga Dukuh Kepoh Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang menjelaskan kronologi pencurian
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Korban pencurian sapi, Ahmad Albari warga Dukuh Kepoh Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang menjelaskan kronologi pencurian sapi tersebut.
Pencurian terjadi pada hari sabtu pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Untuk tanggal kejadian dia lupa yang jelas terjadi pada awal bulan Juni 2020.
• Gara-gara Pakai Baju Kampanye Gibran, Anggota DPRD PKS Dicopot Jabatannya: Melukai Relawan dan Umat
• Nurul Warga Kaliwungu Kendal Tebus Sapi Limosin Rp 70 Juta untuk Dibagikan Esok Hari
• Nyawa Perebut Bini Orang Kebumen Nyaris Melayang, Beruntung Gagang Golok Si Malaikat Maut Rusak
• Polah Monyet Gila Seks yang Kuasai Kota Lopburi dan Bermarkas di Bioskop, Polisi Kewalahan Tangani
"Ada tetangga yang mengetahui kejadian itu, lalu melaporkan ke saya," terangnya.
Pria yang akrab disapa Pak Mat itu mengatakan, kejadian pencurian tidak berselang lama setelah memberi makan sapi sekira pukul 09.30 WIB.
Selesai memberikan makan sapi, dia pulang ke rumah untuk sarapan.
Tiba-tiba tetangganya datang ke rumah dan menanyakan apakah dia menjual sapi.
"Saya jawab tidak menjual, tetangga saya langsung kaget lalu bilang kalau sapi saya dicuri," terangnya.
Lantas Pak Mat dan tetangganya tersebut mendatangi kandang sapi miliknya yang berjarak sekira 200 meter dari rumahnya.
Kandang sapinya tersebut memang agak jauh dari pemukiman warga.
Benar saja, satu ekor sapi lokal berwarna putih miliknya telah raib.
"Berdasarkan keterangan tetangga saya, maling lebih dari dua orang, tugasnya macam-macam ada yang mengawasi di pinggir jalan, mengambil sapi dan menjadi sopir," bebernya.
Pak Mat mengakui komplotan maling tersebut terhitung nekat pasalnya beraksi di siang hari.
Komplotan itu juga sangat rapi dalam menjalankan aksinya lantaran sudah tahu kebiasaan pemilik sapi dan kapan waktu kandang sapi tidak dijaga.
"Keamanan di sini ketat, sepanjang malam kandang sapi dijaga, namun kalau pagi hari rentang waktu pukul 09.00-12.00 memang sepi karena mayoritas warga sibuk bekerja," ujarnya.