Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pak Mat Semarang Kehilangan Sapi, Maling Nekat Siang Bolong Ketemu Warga Bilang Untuk Akikah

Korban pencurian sapi, Ahmad Albari warga Dukuh Kepoh Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang menjelaskan kronologi pencurian

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Peternak sapi di Semarang Ahmad Albari di kandang sapi miliknya di Dukuh Kepoh Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Kamis (30/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Korban pencurian sapi, Ahmad Albari warga Dukuh Kepoh Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang menjelaskan kronologi pencurian sapi tersebut.

Pencurian terjadi pada hari sabtu pagi sekira pukul 10.00 WIB.

Untuk tanggal kejadian dia lupa yang jelas terjadi pada awal bulan Juni 2020.

Gara-gara Pakai Baju Kampanye Gibran, Anggota DPRD PKS Dicopot Jabatannya: Melukai Relawan dan Umat

Nurul Warga Kaliwungu Kendal Tebus Sapi Limosin Rp 70 Juta untuk Dibagikan Esok Hari

Nyawa Perebut Bini Orang Kebumen Nyaris Melayang, Beruntung Gagang Golok Si Malaikat Maut Rusak

Polah Monyet Gila Seks yang Kuasai Kota Lopburi dan Bermarkas di Bioskop, Polisi Kewalahan Tangani

"Ada tetangga yang mengetahui kejadian itu, lalu melaporkan ke saya," terangnya.

Pria yang akrab disapa Pak Mat itu mengatakan, kejadian pencurian tidak berselang lama setelah memberi makan sapi sekira pukul 09.30 WIB.

Selesai memberikan makan sapi, dia pulang ke rumah untuk sarapan.

Tiba-tiba tetangganya datang ke rumah dan menanyakan apakah dia menjual sapi.

"Saya jawab tidak menjual, tetangga saya langsung kaget lalu bilang kalau sapi saya dicuri," terangnya.

Lantas Pak Mat dan tetangganya tersebut mendatangi kandang sapi miliknya yang berjarak sekira 200 meter dari rumahnya.

Kandang sapinya tersebut memang agak jauh dari pemukiman warga.

Benar saja, satu ekor sapi lokal berwarna putih miliknya telah raib.

"Berdasarkan keterangan tetangga saya, maling lebih dari dua orang, tugasnya macam-macam ada yang mengawasi di pinggir jalan, mengambil sapi dan menjadi sopir," bebernya.

Pak Mat mengakui komplotan maling tersebut terhitung nekat pasalnya beraksi di siang hari.

Komplotan itu juga sangat rapi dalam menjalankan aksinya lantaran sudah tahu kebiasaan pemilik sapi dan kapan waktu kandang sapi tidak dijaga.

"Keamanan di sini ketat, sepanjang malam kandang sapi dijaga, namun kalau pagi hari rentang waktu pukul 09.00-12.00 memang sepi karena mayoritas warga sibuk bekerja," ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved