Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Polah Monyet Gila Seks yang Kuasai Kota Lopburi dan Bermarkas di Bioskop, Polisi Kewalahan Tangani

Karena keberadaan primata jenis makaka itu, para warga dilaporkan menjadi sangat ketakutan dan tidak berani meninggalkan rumah

Editor: muslimah
AFP/MLADEN ANTONOV
Seorang pria menyapu jalan dan dikelilingi oleh para monyet yang sedang bergerombol berebut makanan di Kota Lopburi, Thailand, (20/6/2020). 

Polah Monyet Gila Seks yang Kuasai Kota Lopburi dan Bermarkas di Bioskop, Polisi Kewalahan Tangani

TRIBUNJATENG.COM - Polisi Thailand mengungkapkan, mereka kini kewalahan menangani para monyet gila seks yang sudah menguasai kota Lopburi.

Karena keberadaan primata jenis makaka itu, para warga dilaporkan menjadi sangat ketakutan dan tidak berani meninggalkan rumah.

Para monyet di kota Lopburi yang biasanya ditoleransi, bahkan dihormati oleh beberapa orang, kini populasinya makin meningkat selama pandemi Covid-19.

Muncul Klaster Sosialita di Boyolali, Pemilik Salon di Banyudono Positif Covid, Ini Penjelasan DKK

Promo Superindo Hari Kerja 27-29 Juli 2020, Banyak Diskon Makanan, Ini Daftar Lengkapnya

Biodata Ajip Rosidi Sastrawan dan Budayawan yang Cetuskan Anugerah Rancage

Lazio vs Brescia : Ciro Immobile Menambah Koleksi Golnya Menjadi 35 Gol

Kurangnya turis, yang berarti berkurangnya sumber makanan, membuat mereka menjadi agresif, dengan 8.400 ekor kini menguasai kota.

Kepada The New York Times, seorang polisi Thailand mengatakan dia sudah menggunakan ketapel untuk mengusir sekelompok makaka.

Namun seperti dilansir Daily Mail Selasa (28/7/2020), upayanya tak membuahkan hasil.

Sebab, para makaka itu kembali lagi.

"Benar-benar tidak ada harapan.

Hanya dalam sekejap mata mereka kemudian kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak, bersama bayinya," kata petugas itu.

Penduduk lokal dilaporkan terpaksa meninggalkan perhiasan mereka dan tidak bisa membawa barang yang sifatnya berharga agar tak dicuri.

Kemudian ada warga yang terlalu takut untuk sekadar keluar rumah.

Sehingga mereka terpaksa membarikade jendela maupun pintu.

Jumlah makaka yang terus membesar, berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir, membuat ide hidup berdampingan bersama manusia dirasa mustahil.

Berawal dari rasa kasihan melihat mereka kelaparan, orang-orang kemudian memberi mereka makanan cepat saji agar tidak mengganggu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved