Berita Demak
Banyak Pelajar SMA Demak Melamar Jadi Kuli Panggul Pas Pandemi, Niatnya Cari Ini
Ketua Paguyuban Manol Putu Panji, Suyatno mengatakan beberapa pelajar SMA di desanya yang mau mendaftar menjadi kuli panggul.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Ketua Paguyuban Manol Putu Panji, Suyatno mengatakan beberapa pelajar SMA di desanya yang mau mendaftar menjadi kuli panggul.
Namun, Suyatno menolaknya.
"Kami rapat di forum, semua menyepakati tidak boleh menerima anggota yang masih pelajar."
"Khawatirnya ganggu konsentrasi mereka belajar," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu, (5/8/2020).
• Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng Perbatasan Banjarnegara-Batang
• Warga Jalan Bawa Peti Jenazah Keliling Bundaran Gladak Solo, Ada Tulisan Gibran dan Teguh
• Seorang Polwan Terancam Hukuman Berat Usai Goyang TikTok
• 9 Tahun Merantau di Amerika, Suami Pulang Bacok Istri: Uang Kiriman Rp 35 Juta Sebulan Jadi Kotoran
Dia menuturkan, syarat menjadi anggotanya harus warga Bungo.
Ia juga menegaskan, tidak menerima anggota yang masih berstatus pelajar, kendati secara fisik mereka kuat mengangkut satu sak seberat 60 kilogram.
"Jumlah anggotanya tidak pasti."
"Ada yang sudah tidak aktif lagi."
"Kalau dikira-kira 170-an anggota," tuturnya.
Menurutnya, setiap kuli panggul yang terdaftar di Paguyuban Manol Putu Panji harus menaati tata tertib kelompok.
Pertama, ia harus membuat kartu anggota.
Kedua, ia harus absen sebelum pukul 13.00 WIB.
Cara absen kuli panggul ini unik.
Mereka berkumpul di tempat yang sudah ditentukan.
Lalu mengumpulkan kartu anggota.