Berita Jepara
Sambut Kemerdekaan, Warga Jepara Gelar Festival Menerbangkan Layang-layang
Sejumlah warga masyarakat ikut serta dalam Festival Menerbangkan Layang-layang di Desa Karanganyar, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jumat (14/8/2
Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Sejumlah warga masyarakat ikut serta dalam Festival Menerbangkan Layang-layang di Desa Karanganyar, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jumat (14/8/2020).
Satu di antaranya Novi Lestari (23), warga Karanganyar yang menjadi satu-satunya peserta perempuan yang ikut serta dalam festival tersebut.
Novi menceritakan sejak kecil sudah suka bermain layang-layang meski kebanyakan pemainnya adalah pria.
• Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa Ketok Pintu Rumah Ganjar Pranowo Malam-malam
• Kecelakaan Maut di Jambu Kab Semarang, Truk Kontainer Hantam Dump Truk, Tewaskan Pengendara Motor
• MotoGP 2020 Seri Austria Rossi Ubah Motor Jadi Settingan Lawas: Saya Bisa Attack dan Pulihkan Posisi
• Nelayan Indonesia Nikahi Bule Cantik Asal Prancis, Kini Nasibnya Berubah, Ini Kisahnya
"Dari suka layang-layang. Menariknya itu ada tantangannya, gimana caranya supaya bisa terbang," jelas dia, Jumat (14/8/2020).
Novi menjelaskan, selain bermain layang-layang juga menjualnya. Sehingga dia menerima pesanan untuk membuat layang-layang.
Pada perlombaan tersebut, Novi membuat layang-layang tiga dimensi berbentuk perahu layar.
"Layang-layang ini saya buat sendiri, modalnya sekitar Rp 30 ribu. Saya juga jualan layangan," ujar dia.
Novi mengatakan, bagian tersulit untuk membuat layang-layang adalah agar bisa seimbang saat diterbangkan.
"Yang sulit itu buat layang-layang ini seimbang," ujarnya.
Sementara itu, Umar Abdul Aziz (19), warga Karanganyar, ini juga membuat layang-layang berbentuk perahu layar.
Idenya, kata dia, berasal dari Youtube yang terlihat menarik ketika perahu layar itu bisa terbang di angkasa.
Pada bagian belakangnya, juga terdapat baling-baling yang dapat berputar saat terbang ke angkasa.
"Biayanya untuk membuat ini habis sekitar Rp 70 ribu. Bentuknya menarik, makanya saya buat begini," jelas dia.
Namun kendalanya untuk menerbangkannya membutuhkan angin yang kencang karena bobotnya yang cukup berat.
Jika anginnya tidak kencang, layang-layang perahu layar ini tidak bisa bertahan lama dan berangsur turun.
"Anginnya tadi kurang kencang, jadi susah ini terbangnya," jelas dia. (raf)
• Dukung Pengembangan Desa Kreatif Perdamaian, UKSW Salatiga Adakan Pengabdian Masyarakat
• Kuasa Hukum Kades Pejogol Banyumas Laporkan Tindakan Warga Segel Kantor Desa ke Gubernur Ganjar
• Aparatur Sipil Negara Tak Netral Terbanyak Ada di Kabupaten Purbalingga
• Rakor MGMP PAI SMP Jateng Jadi Ajang Bertukar Informasi dan Silaturahmi