BREAKING NEWS: Petugas Parkir yang Tertabrak di Basement Paragon Semarang Dirawat di RS Telogorejo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebuah video mobil BRV menyeruduk seorang pria di basement Mall Paragon Semarang viral di media sosial.

Video dari hasil rekaman CCTV tersebut menunjukkan peristiwa ini terjadi pada Jumat (28/8/2020) pukul 17.43 WIB.

Musibh ini terjadi saat pengendara mobil mengantre untuk keluar dari parkir.

• Pangdam Akui Oknum Anggota TNI Terlibat Perusakan Polsek Ciracas, Diawali Kabar Bohong Prada MI

• Cerita Warga saat Polsek Ciracas Dibakar, Dicegat Orang Bersenjata hingga Masuk Mako Kopassus

• Heboh Pendaki Temukan 5 Tank MBT Penuh Amunisi di Bukit Golan Israel

• Rahmad Darmawan Pernah Pergoki Pemain Timnas Indonesia Pesan Mi Ayam: Itu Penyakit Lama

Dia secara tiba-tiba hilang kendali menabrak pria yang sedang bersandar di pembatas itu.

Sebagian dari loket parkir tampak mengalami kerusakan.

Menanggapi video yang beredar, Regional OM Secure Parking Mall Paragon Semarang, Leo Handy Wijaya membenarkan adanya peristiwa itu.

Leo memaparkan, korban merupakan petugas parkir Mall Paragon yang saat itu telah bertugas.

"Seperti yang tersebar di media sosial, benar peristiwa tersebut terjadi.

Kejadiannya sekira pukul 17.43 WIB.

Korban adalah petugas parkir kami yang sedang menertibkan kendaraan roda dua yang masuk ke area mobil karena ada dua area, mobil dan motor.

Saat itu ada pengendara motor yang masuk ke area mobil jadi diarahkan untuk memindahkan.

Ndilalah saat itu ada mobil yang posisi mau keluar antre.

Kemungkinan mencet pedal gas jadi tidak terkendali," ujarnya yang dihubungi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon, Sabtu (29/8/2020) malam.

Leo menjelaskan, akibat peristiwa itu petugas parkir yang disebutnya berusia 22 tahun tersebut dirawat di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.

Ia menyebut korban dalam keadaan sadar.

Kejadian yang menimpa korban telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kondisi petugas kami sadar pada saat itu dan hingga saat ini sadar.

Sekarang masih pengobatan di RS Telogorejo Semarang.

Sudah 3 kali rontgen tidak ada patah atau fraktur.

Pengendara pun sudah tanggung jawab, sudah selesai secara kekeluargaan dan bertanggung jawab hingga kembali sehat," tandasnya.

Belakangan diketahui, sopir adalah ibu-ibu yang sedang hamil.

Meski jarang, kecelakaan saat kendaraan mengantre memang bisa terjadi.

Pengemudi dituntut untuk fokus dan mengerti kondisi di luar kendaraan demi keselamatan diri dan orang lain.

“Berkendara harus fokus untuk meminimalkan human error atau kealpaan saat mengemudi,” kata Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Agar bisa fokus, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik.

Mobil telah diperiksa, tidak mengalami gangguan dan layak jalan.

Selain itu pengemudi juga harus dalam keadaan sehat, tidak sedang mengantuk atau berada di bawah pengaruh obat-obatan.

Pengemudi juga harus mengesampingkan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi berkendara.

“Kalau berkendara sendiri, mengantuk itu dapat mengganggu konsentrasi berkendara.

Makanya kalau mengantuk lebih baik istirahat sejenak,” ucap Jusri.

“Sedangkan kalau bersama teman-teman, faktor bercanda atau ngerumpi itu mengganggu konsentrasi.

Main smartphone juga bisa bikin risiko kecelakaan meningkat,” katanya. (*)

• Gelapkan Uang Perusahaan Puluhan Juta Rupiah, Karyawan Ini Diamankan Satreskrim Polresta Banyumas

• Eijkman Temukan Virus Corona yang lebih Ganas Sudah sampai Indonesia, Kasus Baru Covid Catat Rekor

• Diakui Sosok Perempuan Idaman, Lesti Kejora Salah Tingkah Saat Rizky Billar Memandang Wajahnya

• Sedang Tren PNS Wanita Punya Suami Lebih dari Satu, Ini Aturan & Penjelasan Menpan-RB