Berita Jateng
Di Tengah Hingar Bingar BSU Rp 600 Ribu, Guru Honorer Banyak yang Hanya Bisa Gigit Jari
Meski gaji mereka jauh di bawah Rp 5 juta, namun masih banyak guru honorer tak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nasib guru honorer terombang-ambing di tengah hingar bingar serta penantian turunya subsidi bantuan upah (BSU) Rp 600 ribu yang diberikan pemerintah, lewat rekening yang sudah didaftar ke BPJS Ketenagakerjaan.
Pasalnya meski gaji mereka jauh di bawah Rp 5 juta, namun masih banyak guru honorer tak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Alhasil, para guru honorer hanya bisa gigit jari di tengah pembagian bantuan yang dilaksanakan pemerintah.
• Sepi Job, Biduan Dangdut Turun ke Jalan Goyang Kantor Bupati Kudus
• Kabar Gembira, Per 1 September 2020 Hendi Hapus Sanksi Administrasi Denda Pajak
• Menteri Nadiem Makarim Minta Maaf ke Siesca Siswi SD Magelang, Ada Apa?
• Adik Edo Kondologit Tewas di Sel, Ditembak hingga Diduga Dianiaya, Ini Rekaman CCTV Kejadian
Tri guru honorer di Kota Semarang satu di antaranya, sebagai pengajar, hingga kini ia belum merasakan bantuan tersebut.
Hal itu lantaran Tri baru didaftarkan pihak sekolah sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Di tempat saya mengajar dulu, saya tidak didaftarkan sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan.
Dan di tempat saya mengajar sekarang, baru saja saya didaftarkan, alhasil saya tidak akan mendapat bantuan tersebut," paparnya kepada Tribunjateng.com, Senin (31/8/2020).
Ia mengaku gajinya jauh di bawah UMK Kota Semarang, bahkan pernah mendapatkan Rp 1 juta.
"Nasib guru honorer ya begini ini, mau tak mau ya saya jalani, yang penting bisa memberikan ilmu ke pelajar, karena tujuan utama guru berdedikasi untuk dunia pendidikan," paparnya.
Terpisah Ketua PGRI Jateng, Muhdi, mengatakan, guru honorer paling rentan di tengah dampak pandemi Covid-19.
"Guru honorer kemungkinan juga tidak dapat bantuan Rp 600 ribu. Karena banyak guru honorer di daerah yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan," kata Muhdi.
Muhdi juga mengaku, standar gaji untuk guru honorer tak menentu, bahkan tak jarang ada yang di bawah Rp 1 juta.
"Kami berharap hal itu menjadi perhatian pemerintah. Nasib 600 ribu guru honorer patut diperjuangankan, karena mereka ikut berjuang mencerdaskan bangsa," tegasnya. (bud)