Berita Semarang
Sido Muncul Belum Ada Rencana Ciptakan Obat Covid-19
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berkomentar terkait pendemi Covid - 19 yang mulai melanda Indonesia pada penghujung Februari 2020 dan sam
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berkomentar terkait pendemi Covid - 19 yang mulai melanda Indonesia pada penghujung Februari 2020 dan sampai sekarang masih menggerogoti semua sektor kehidupan di seluruh belahan dunia.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengungkapkan, jumlah obat untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus masih sangat minim.
Bahkan pabrik-pabrik obat besar dari negara maju pun hingga kini belum ada yang menemukan obat untuk menyembuhkan penderita Covid 19.
• Inilah Sosok Pemuda Mabuk yang Pukuli Mbah Hasyim Hingga Berdarah-darah di Jalan Pemuda Semarang
• Rano Karno Ungkap Joroknya Lydia Kandou: Nih Perempuan Paling Koboi
• Lokasi Jualan Dipindah, PKL di Tegal Malah Selametan dan Arak-arakan Gerobak
• Terjawab Teka-teki Pendamping Petahana Bupati Rembang Abdul Hafidz: Anak Almarhum KH Cholil Bisri
"Menurut logika saya, terutama untuk covid apalagi kalau waktunya pendek susah (membuat obat Covid-red) , sebab perlu penelitian bertahun-tahun dan biaya uji klinis mulai dari fase pertama hingga empat yang tentunya banyak sekali, " imbuhnya.
Atas pertimbangan itu maka hingga sekarang pihaknya belum ada rencana untuk melakukan penelitian guna membuat obat Covid 19.
Upaya yang dilakukannya untuk membantu mencegah penyebaran pandemi ini adalah dengan produk unggulan yang sudah eksisting yakni Tolak Angin. Produk ini diakuinya beperan sebagai imunomodulator, meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus Covid 19.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Dipenogoro pada tahun 2003, produk Tolak Angin terbukti sebagai imunomodulator yang mempu meningkatkan Sel T pada tubuh.
Irwan meyakini bahwa jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang baik, maka akan sulit terserang penyakit. Tak terkecuali penyakit yang disebabkan karena virus Covid 19.
"Jadi sebenarnya penyakit kalau daya tahan baik orang tidak akan sampai sakit. Obat kuman, bakteri itu banyak. Obat virus setahu saya sedikit," imbuhnya.
Bahkan vaksin Covid yang dikembangkan oleh Universitas Oxford mencatat, injeksi vaksin terhadap 1.077 sukarelawan berhasil membuat anti bodi dan Sel-T yang dapat melawan virus Corona.
Lebih jauh, Irwan menjelaskan, kelompok virus dibagi dalam tiga kategori antara lain self-limiting, dorman, dan virus yang hidupnya dikelola.
Virus Covid 19 masuk dalam kategori self limiting atau virus yang akan mati dengan sendirinya pada jangka waktu tertentu, seperti halnya virus penyakit demam berdarah, flu, hepatitis A.
Melihat karakternya, virus Covid 19 ini seperti laiknya flu sama-sama akan mati dengan sendirinya. Hanya saja, virus Corona menyerang organ fatal yakni paru-paru untuk pernafasan sehingga resiko kematiannya lebih tinggi.
Sedangkan dorman adalah virus yang hanya bisa "ditidurkan" namun akan terus ada di dalam tubuh, seperti cacar air dan herpes. Jika daya tahan tubuh turun virus tersebut bisa kembali hidup dan menjadi penyakit.
"Ketiga adalah virus yang hidupnya cuma dikelola, seperi Aids, " imbuhnya.