Daki Lawu Melalui Jalur Tambak, Bisa Lihat Pemandangan Memukau dan Edelweis Ungu
Jalur baru pendakian Gunung Lawu menjanjikan pemandangan yang memukau. Jalur baru tersebut adalah Jalur Tambak, di Dusun Tambak, Desa Berjo
Penulis: Agung Dwi Ertarto | Editor: galih pujo asmoro
Paryanto menjelaskan, mengingat Jalur Tambak belum lama beroperasi, para pendaki akan diberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian atau semacam pengenalan medan.
Ada sebanyak 30 personel yang merupakan warga sekitar disiapkan di basecamp pendakian.
Sementara untuk karcis pendakian, sesuai aturan Disparpora Karanganyar, Rp 20 ribu per orang.
Selain itu, ada aturan yang harus ditaati para pendaki.
Misalnya dilarang membuang sampah sembarangan, peralatan yang harus dibawa, dan larangan membuat api unggun untuk mengantisipasi kebakaran.
Sementara untuk mengantisipasi pendaki yang keluar dari jalur, rambu penunjuk arah sudah dipasang di sepanjang jalur.
Warga sekitar yang juga pengelola, Ponco Margono menambahkan, selain menawarkan keindahan alam Gunung Lawu yang masih asri, pendaki juga diberikan kemudahan apabila melakukan pendakian melalui Jalur Tambak.
Menurutnya, jarak dari basecamp hingga pos 1 sekitar 1,5 kilometer.
Pendaki bisa menggunakan jasa ojek dengan membayar Rp 30 ribu per orang.
Sesuai arahan dari Perhutani pengguna sepeda motor hanya boleh melintas hingga pos 1.
"Jalurnya berbeda dengan jalur pendakian. Jalur ojek melewati jalur yang sering digunakan warga mencari rumput," terangnya.
Sejak beroperasi pada pertengahan Agustus 2020, sudah sekitar 250 pendaki yang melakukan pendakian lewat Jalur Tambak.
Mereka tidak hanya berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Soloraya, Jakarta, Bandung, Semarang, Kediri, dan Pekalongan. (Agus Iswadi)