Kisah Rana Abdelhamid, Ajari Muslimah AS Bela Diri Seiring Meningkatnya Islamophobia
seorang perempuan Muslim keturunan pasangan imigran Mesir di Amerika Serikat, berusaha memberdayakan sesamanya
"Sentimen anti-Islam atau Islamophobia masih eksis di mana-mana, termasuk di Amerika,” kata Rana.
Tadinya kelas bela diri ini hanyalah kelas kecil.
Namun kemudian Rana menjadikannya sebuah organisasi bernama Prakarsa Perempuan bagi Pemberdayaan Diri atau WISE.
Seiring perjalanan waktu, organisasi itu berkembang cepat di berbagai penjuru AS, dan bahkan melebar ke banyak kota besar di dunia, seperti Edinburgh, Dublin dan Madrid.
Masih terlibat dalam WISE, Rana pun mengembangkan usahanya memberdayakan perempuan dengan menjadi Direktur Eksekutif Malikah, sebuah organisasi nirlaba internasional yang berkomitmen membangun rasa aman dan percaya diri melalui olahraga bela diri, bantuan hukum, organisasi kemasyarakatan dan literasi finansial.
Sudah ada sekitar 20 ribu perempuan di 20 kota besar di dunia yang dilatih lewat program-program Malikah.
Yang tak kalah mengejutkan, lulusan Universitas Harvard ini masih menyempatkan diri untuk berkerja penuh di Google.
Sophia Hamidi merasa senang bisa bergabung dengan WISE.
Mahasiswa Princeton University ini punya pengalaman yang mengerikan sewaktu masih belum mengenal ilmu bela diri.
“Pria itu tiba-tiba menyergap saya dari belakang."
"Orang-orang yang berada di sekitar saya tidak memperdulikannya."
"Saya benar-benar ketakutan, saya dikelilingi orang-orang, tapi mereka tidak menolong saya."
"Saya benar-benar sendirian."
"Sejak itu saya bertekad untuk bisa menjaga diri saya sendiri,” kata Sophia.
Menurut Sophia, banyak perempuan Muslim, khususnya mereka yang berhijab mengkhawatirkan kekerasan seperti itu terjadi pada diri mereka.