Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Rana Abdelhamid, Ajari Muslimah AS Bela Diri Seiring Meningkatnya Islamophobia

seorang perempuan Muslim keturunan pasangan imigran Mesir di Amerika Serikat, berusaha memberdayakan sesamanya

GOOGLE
Ilustrasi 

Ia berpendapat, banyak orang Amerika tidak mengenal Muslim dan kebanyakan informasi yang mereka peroleh berasal dari berita-berita mengerikan mengenai tragedi-tragedi -- yang sayangnya -- mengatasnamakan Islam.

Menurutnya banyak orang yang marah dan takut terhadap Muslim, dan kemarahan mereka ditumpahkan ke perempuan Muslim.

Lebih jauh Sophia menjelaskan, kekerasan terhadap perempuan Muslim tidak hanya fisik tapi juga verbal.

Ia mengatakan, sejumlah teman perempuan seimannya pernah diolok-olok sewaktu berada di pusat perbelanjaan,

WISE kini juga merangkul perempuan-perempuan Yahudi.

Rana mengatakan upaya itu dilakukan setelah seorang perempuan Yahudi mendekatinya dan bercerita kekerasan anti-Yahudi juga sedang meningkat di AS, dan banyak perempuan Yahudi yang menjadi korbannya.

Menurut Center for the Study of Hate and Extremism, sebetulnya kekerasan anti-Muslim menurun di AS dalam beberapa tahun belakangan.

Pusat studi di California State University di San Bernardino ini, mengutip data FBI yang menunjukkan, sepanjang tahun 2019, ada 53 kejahatan berlatar belakang kebencian anti-Muslim di 10 kota besar di AS yang banyak populasi Muslimnya, seperti New York dan Los Angeles.

Angka itu menurun dari 74 pada tahun sebelumnya.

Namun, fakta itu dibantah Zainab Arain, manajer riset dan advokasi CAIR (Dewan Hubungan Islam-Amerika).

Ia mengatakan, organisasinya justru mencatat adanya kenaikan.

Arain merujuk pada data tahun 2017, di mana organisasinya mencatat 15 persen kenaikan kejahatan kebencian anti-Muslim, dan 17 persen insiden bias anti-muslim.

Yang memprihatinkan menurut Arain, hanya sepertiga dari kasus bias anti-Muslim yang diselidiki badan-badan hukum AS.

Rana Abdelhamid mengatakan, belajar bela diri sangat bermanafaat bagi perempuan.

“Sebagai perempuan kita diajarkan untuk tidak banyak berbicara, sopan dan hormat."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved