Berita Banyumas
Kesaksian Korban Pencabulan Oleh Pelajar SMA di Purwokerto, Jumlah Korban Tambah Menjadi 10 Anak
Korban pencabulan yang dilakukan seorang pelajar SMA di Purwokerto bertambah menjadi 10 orang anak
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Kesaksian Korban Pencabulan Oleh Pelajar SMA di Purwokerto, Jumlah Korban Tambah Menjadi 10 Anak
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Korban pencabulan yang dilakukan seorang pelajar SMA di Purwokerto bertambah menjadi 10 orang anak.
Pelajar SMA itu tega mencabuli anak SD diduga dipengaruhi karena suka melihat video-video porno.
Hal itu disampaikan oleh Kasatreskrim Polresta Banyumas, AKP Berry yang mengatakan jika korban pencabulan saat ini menjadi 10 orang.
• Tips Menyimpan Tempe Agar Tetap Awet Meski Sudah Berhari-hari, Tidak Lekas Busuk
• Mahasiswa Kaya di Kampus Ini Diduga Bersaing Meniduri Mahasiswi Termiskin, Obrolannya Tersebar
• Operasi Masker di Kota Semarang: Tak Hanya Diberi Sanksi, Pelanggar Langsung Dites Rapid, Hasilnya?
• Promo Superindo Terbaru 14-17 September 2020, Diskon Hari Kerja Berikut Daftar Lengapnya
Kejadian pencabulan itu terjadi pada seminggu lalu, yaitu pada Rabu (9/9/2020), di sebuah pos kamling Purwokerto Utara.
Diberitakan sebelumnya jika ada tiga korban, dua diantaranya berusia 10 tahun, sedangkan satu lagi masih berusia 9 tahun.
"Sementara ini terdata 10 anak dan semuanya adalah laki-laki," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Berry kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (17/9/2020).
Pihaknya mengatakan jika saat ini masih melakukan pengembangan dengan kemungkinan adanya korban lain.
Diketahui bahwa modus tersangka mencabuli korban adalah dengan cara bujuk rayu menjanjikan akan memberi hadiah coklat.
Kasus dapat terbongkar setelah salah satu orang tua korban (pelapor) saat pulang kerja dan mendapati anaknya menangis.
Orangtua salah satu korban itu menanyakan kepada anaknya kenapa menangis.
"Dijawab, jika telah disodomi oleh tersangka," tambahnya.
Mendengar kesaksian tersebut, orangtua korban langsung mencari pelaku.
Namun sayangnya tidak langsung ketemu dan baru ketemu pada keesokan harinya, pada Kamis (10/9/2020).
Setelah dicecar dengan berbagai pertanyaan, pelaku akhirnya mengaku dan membenarkan cerita korban.