Wabah Virus Corona
Update Corona Wonosobo Hari Ini Kamis 17 September 2020: 425 Positif Covid-19, Jateng 18.595
update Corona Wonosobo hari ini Kamis 17 September 425 positif covid-19, berikut rincian per kecamatan:Garung 33 sembuh 28, Kalibawang 13 sembuh 12
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Update kasus virus corona di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah hari ini Kamis (17/9/2020), terdapat 425 kasus positif covid-19.
Dari total 425 kasus positif corona wonosobo, 258 pasien covid-19 dinyatakan sembuh, 5 kasus meninggal dan 162 pasien positif masih dirawat.
Dari total 425 pasien positif corona di Kabupaten Wonosobo, berikut rincian per kecamatan :
1. Garung 33 sembuh 28
2. Kalibawang 13 sembuh 12
3. Kalikajar 67 sembuh 31
4. Kaliwiro 35 sembuh 26
5. Kejajar 36 sembuh 25
6. Kepil 7 sembuh 5
7. Kertek 17 sembuh 12
8. Leksono 23 sembuh 10
9. Mojotengah 30 sembuh 23
10. Sapuran 14 sembuh 12
11. Selomerto 15 sembuh 6
12. Sukoharjo 24 sembuh 8
13. Wadaslintang 11 sembuh 7
14. Watumalang 9 sembuh 4
15. Wonosobo 89 sembuh 49
16. Luar Wonosobo 2
• Cekcok dengan Pacar, Catur Disiram Bensin dan Dibakar hingga Luka Sekujur Tubuh
• Hutang Rp 60 Juta Dibayar Pakai 4 Nyawa Keluarga di Baki Sukoharjo
• Tagihan Listrik Rumah Jennifer Jill Si Sultan Ancol Capai Rp 100 Juta per Bulan: AC Gak Boleh Mati
• Penipu Tak Sadar Berurusan dengan Anak Presiden, Kaesang Pangarep: Nanti ada yang Ketuk Rumah
Sedangkan Probable di Kabupaten Wonosobo atau orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas sebanyak 243orang dan suspek 3.383.
Sementara itu di Jawa Tengah, pada Rabu 16 September pukul 12.00 WIB, total kasus corona jateng mencapai angka 18.595.
Dengan rincian 2.892 menjalani perawatan.
13.986 terkonfirmasi sembuh dan 1.717 kasus meninggal.
Pasien suspek mencapai 1.779 dan probabel mencapai 1.294.
Data tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.
Masyarakat juga bisa mengakses langsung lewat smartphone.
Selain bisa megakses jumlah kasus yang terkonfirmasi, masyarakat juga bisa melihat kasus positif, PDP dan ODP di sekitar tempat tinggal lewat laman corona.jatengprov.go.id
Di lama tersebut juga tersedia daftar rumah sakit rujukan penanganan Corona yang ada di seluruh Jawa Tengah.
Serta data jumlah pasien yang dirawat di rumah skait tersebut.
Sebagai ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus corona, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengagas gerakan pola hidup baru, yakni hidup bersama Covid-19.
Gerakan ini pun telah disampaikan ke bupati dan wali kota di Jateng agar bisa bersama-sama bertindak.
"Mengingat angka-angka Covid-19 masih dinamis, maka kita harus dorong pola hidup baru.
Mulai sekarang kami buat 'Hidup Bersama Covid-19'.
Move on yuk.
Kita harus merubah pola hidup baru," kata Ganjar, Selasa (28/4/2020).
Sejumlah aspek kehidupan sosial diharuskan berubah sejalan pola hidup sehat agar terhindar dari corona.
Antara lain, masyarakat harus jaga jarak, kalau tidak bisa didenda oleh negara, selalu pakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun.
Misalkan tidak ada air mengalir, bisa pakai disinfektan yang siap sedia di kantong masing-masing.
"Sehingga, dalam sistem sosial ekonomi kita berubah menjadi gaya atau pola hidup baru," jelasnya.
Kemudian, aspek sosial lain yang harus diperhatikan di antaranya kerumunan dibatasi maksimal empat orang dan harus berjarak.
Lalu, sistem antri dibuatkan garis dan titik dengan jarak. Begitu juga dengan sistem transportasi yakni harus longgar.
Begitu juga di pasar, pabrik, kantor harus ada protokol ketat untuk jaga jarak.
Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan terus menerus yang akhirnya menjadi kebiasaan atau gaya hidup.
"Hal itu bisa dilakukan agar kehidupan menjadi lebih mendekati normal. Ini tidak mudah tapi kita harus cari inovasi terus," ujarnya.
Soal keamanan di Jateng di tengah pandemi ini, Ganjar menyebut ada ekses dengan meningkatnya angka kriminalitas.
Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga tempat tinggal dengan menghidupkan ronda atau berpatroli malam.
"Kekuatan nilai-nilai kultural harus dibangkitkan lagi. Tepo sliro, gotong royong, tidak berebut," ucap orang nomor satu di Jateng ini.
Terkait ketahanan pangan di desa, ia minta seluruh bantuan masyarakat yang beragam sebaiknya dikumpulkan dalam satu tempat di lumbung pangan tingkat RT/RW atau kelurahan/desa.
Itu dilakukan supaya untuk mengurangi ekses sosial. Tidak hanya bantuan dari pemerintah tapi juga dari nonpemerintah, Baznas, CSR, donasi dan lain-lain.
(*)
TONTON DAN SUBSCRIBE :
(*)
• Punya Ilmu Kebal, Kasim Sempat Tertawa saat Tubuhnya Tak Mempan Dibacok Andi
• Duda & Janda Cantik Asal Semarang Digerebek di Kos, Ngaku Pasutri Ternyata Baru Kenal di MiChat
• Naiki Ban Unicorn di Pantai, Bocah Lima Tahun Ini Terbawa Angin hingga Tengah Laut
• Kecewa, Lionel Messi Sudah Ajukan Permintaan Hengkang dari Barcelona
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/update-corona-wonosobo-kamis-17-september-2020-425-positif-covid-19.jpg)