Kisah Magawa, Tikus Raksasa yang Deteksi 39 Ranjau dan 28 Amunisi Dalam Pembersihan di Kamboja
Hewan pengerat berusia tujuh tahun itu dilatih oleh badan amal Apopo yang terdaftar di Belgia dan berbasis di Tanzania
Magawa mampu memeriksa lapangan seukuran lapangan tenis hanya dalam 20 menit.
Itu jauh lebih cepat dari manusia.
Menurut Apopo, meskipun dilengkapi detektor, manusi butuh waktu menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu satu hingga empat hari.
Magawa hanya bekerja setengah jam sehari di pagi hari dan mendekati usia pensiun.
Tetapi direktur jenderal PDSA Jan McLoughlin mengatakan pekerjaannya dengan Apopo "benar-benar unik dan luar biasa".
"Pekerjaan Magawa secara langsung menyelamatkan dan mengubah kehidupan laki-laki, perempuan dan anak-anak yang terkena dampak ranjau darat ini," katanya kepada Press Association.
"Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi penduduk setempat."
Menurut LSM pembersihan ranjau, HALO Trust, lebih dari 64.000 orang sudah menjadi korban dan sekitar 25.000 harus diamputasi akibat ranjau ranjau darat di Kamboja sejak 1979.
Banyak ranjau darat yang ditanam selama perang saudara di negara itu pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Pada Januari 2020, Presiden AS Donald Trump mencabut pembatasan penggunaan ranjau darat AS, mengubah larangan yang diterapkan Presiden Barack Obama pada 2014. (*)
• TKI Asal Nganjuk Menang Lawan Bos Bandara Changi di Pengadilan atas Tuduhan Pencurian
• 1 Pelajar Semarang Dibacok Pakai Celurit di Sampangan, Korban Salah Sasaran
• Ini Syarat dari PSIS Semarang Bagi Klub Luar Negeri yang Inginkan Bek Muda Pratama Arhan Alief
• Viral Penjual Online Roti Pisang Rugi Banyak karena Pembeli Salah Tulis 1/2 Jadi 12
Artikel ini telah tayang di bbcindonesia.com dengan judul Tikus raksasa yang ahli mendeteksi ranjau darat dianugerahi medali emas 'atas keberanian dan pengabdian'