Pertiwi Indonesia Bagikan Handphone pada Siswa Tak Mampu
Pendidikan Pertiwi Indonesia, memprakarsai gerakan Ponsel Pintar Untuk Anak Cerdas
Penulis: galih pujo asmoro | Editor: galih pujo asmoro
"Sumbangan terus mengalir dari internal Pertiwi Indonesia, gerakan atau organisasi dan para pribadi yang juga memiliki perhatian pada pendidikan anak-anak," ujar dia.
Menurut Miranti, ternyata banyak yang merasa terpanggil saat mengetahui anak-anak di berbagai daerah kesulitan belajar karena sangat terbatasnya fasilitas komunikasi seperti telepon seluler yang bisa mereka gunakan.
Karenanya, selain menyumbangkan uang untuk membeli perangkat baru, ada juga yang memberikan hand phone bekas layak pakai.
“Kami sudah salurkan sumbangan kepada 60 siswa dari keluarga tidak mampu di Bandung."
"Hari ini (kemarin, red) kami salurkan 40 lagi ke SMPN 2 Cibitung, Bekasi."
"Sangat mengharukan melihat betapa bahagia dan leganya anak-anak penerima hand phone ini. Mereka rajin belajar dan berprestasi, tapi selalu kesulitan ketika harus mengakses kelas online,” ujarnya.
Adapun ke 4 sekolah tersebut adalah SD Negeri Pasawahan, SD Negeri Ciburuy, SD Negeri Sukapura dan SD Rancabolang.
Saat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua penerima hand phone, Miranti merasa sangat terharu.
Menurutnya ada orang tua tunggal yang memiliki enam anak sementara dia hanya memiliki satu hand phone.
Terbayang betapa sulitnya mereka berbagi waktu belajar.
Ada pula ibu guru yang mengumpulkan anak-anak yang sama sekali tidak memiliki perangkat komunikasi ini, agar belajar bersama menggunakan telepon selular yang dia miliki.
Hal serupa diungkapkan Kepala Sekolag SMPN 2, Kabupaten Bekasi Joko Sriyanto.
Menurutnya, 20 persen dari 1.303 siswa tergolong berpenghasilan tidak menentu dan minim.
Orangtua mereka bekerja serabutan sebagai buruh pasar, tukang cuci, penjual keliling, tukang ojek dan penjaga palang kereta api.
“Untuk anak-anak kurang mampu yang tidak mempunyai telepon atau tidak mampu beli pulsa, kami siapkan program belajar luring."