Berita Semarang
Status Kota Semarang Bergerak ke Zona Oranye, Dinkes Mulai Sasar Kelompok Rentan untuk Swab Tes
Kota Semarang sudah bergerak ke zona oranye dari semula zona merah penyebaran Covid-19.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang sudah bergerak ke zona oranye dari semula zona merah penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, penurunan ini atas upaya bergerak bersama seluruh pihak yang kian gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan dibarengi dengan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat.
Sejak awal, sebut Hakam, kesadaran masyarakat melakukan tes sudah cukup tinggi.
• Ramos Horta Murka, Kenapa 2 Bank dari Indonesia Ini Masih Menjadi Pilihan Warga Timor Leste
• Menkes Terawan Tunjuk Rektor UKSW Salatiga Jadi Dewan Pengawas RSPAW
• Suasana Riang Tiba-tiba Tegang saat Pak Kades Kejar Penari Jaipong, Warga Histeris
• Muncul Klaster Baru Corona di Pondok Pesantren Banyumas dan Kebumen, Ganjar Minta Ponpes Ditutup
Apabila saudara atau tetangga terkonfirmasi positif, masyarakat langsung menuju puskesmas untuk menjalani rapid atau swab test.
Berjalannya waktu, mereka mulai sadar melakukan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Semua bergerak bersama. Masyarakat kesadarannya juga oke.
Mereka mulai sadar melakukan 3M," ucap Hakam, Minggu (27/9/2020).
Meski sudah berada pada zona oranye, Hakam menegaskan, Pemerintah Kota Semarang tetap melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19. Satu diantaranya tetap melakukan swab test.
Sejak September ini, Dinas Kesehatan mulai fokus melakukan penelusuran terhadap kelompok rentan, antara lain ibu hamil, lansia, dan orang dengan dua penyakit penyerta atau lebih.
Pada Oktober mendatang, upaya penelusuran penyebaran Covid-19 terhadap kelompok rentan akan semakin dimasifkan.
Saat ini, swab di Kota Semarang rata-rata mencapai 3.000 dalam satu minggu.
"Kalau kelompok rentan sebetulnya sudah tergabung dengan prolanis.
Mereka tiap bulan datang ke puskesmas melakukan pemeriksaan gula, tensi, dan lain-lain. Ini nanti akan kami barengi swab," jelasnya.
Dia berharap dengan upaya yang semakin masif Kota Semarang bisa segera masuk dalam zona kuning atau zona risiko rendah.
Sementara, Dirut RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, pelayanan ibu hamil sebagai salah satu kelompok rentan telah dipersiapkan sebaik mungkin di RSUD Wongsonegoro.
Ibu hamil yang sudah menjalani rawat jalan di RSUD, pihaknya telah mempersiapkan pemeriksaan swab satu pekan sebelum kelahiran.
Apanila hasil swab menunjuk positif Covid-19, pihak rumah sakit telah menyiapkan ruang khusus bersalin.
Petugas juga akan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat melayani proses persalinan.
Sebaliknya, jika hasil swab menunjukan negatif Covid-19, petugas akan melakukan perawatan di ruang bersalin biasa.
"Tapi, yang datang langsung (persalinan), tidak bisa langsung kelihatan swabnya, hanya rapid test.
Kami langsung pakai APD level tiga," katannya. (eyf)
• Komisi B DPRD Jateng: Kelangkaan Pupuk Jadi Momen Pengembangan Pupuk Organik
• Warga Banyumanik Semarang Ini Minta Hukuman Ringan Setelah Ditangkap Edarkan Sabu
• Jelang Jumpa Bali United, Seluruh Pemain dan Official PSIS Semarang Tes Swab
• PSIS Semarang Harus Lakoni Laga Perdana Lanjutan Liga 1 2020 dengan Situasi Tak Lazim