Berita Semarang
Dimas Bersyukur Dapat Bantuan Gadget dan Kuota Internet
Ucapan terima kasih terlontar dari bibir Dimas Raka Arfian pelajar kelas IX, di SMP N 44 Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ucapan terima kasih terlontar dari bibir Dimas Raka Arfian pelajar kelas IX, di SMP N 44 Semarang.
Pasalnya siswa asal Wonoyoso RT 6, RW 4 Kelurahan Wonoplumbon, Mijen, Kota Semarang itu, baru saja mendapatkan gadget dari Pemkot Kota Semarang.
Sebelumnya, Dimas hanya bisa meratapi nasibnya di tengah pelaksana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diikuti rekan-rekannya.
• Kota Pekalongan Masuk Zona Merah, Dinkes: Ada Penambahan 17 Kasus Dalam Sehari
• Suasana Riang Tiba-tiba Tegang saat Pak Kades Kejar Penari Jaipong, Warga Histeris
• Update Virus Corona Kota Semarang Senin 28 September 2020, Pedurungan Tertinggi Disusul Ngaliyan
• Status Kota Semarang Bergerak ke Zona Oranye, Dinkes Mulai Sasar Kelompok Rentan untuk Swab Tes
Karena gadget yang ia punya dalam kondisi rusak, layar perangkat tersebut retak dan tidak bisa lagi digunakan.
Biaya memperbaiki layar gadget milik Dimas pun, dirasa orang tuanya yang bekerja sebagai supir pocokan terlalu berat.
Ayah Dimas yang bekerja sebagai supir pocokan, dan sang ibu hanya di rumah, hanya bisa menyabarkan Dimas atas kondisi yang ia alami.
Untuk itu Dimas merasa sangat beruntung atas bantuan gadget yang diberikan oleh Disdik Kota Semarang.
Bocah kelas IX itu menceritakan, gadget yang ia gunakan sekarang merupakan bantuan dari pemerintah yang diberikan saat diadakan home visit oleh guru SMP N 44 Semarang.
"Selain gadget saya juga dapat banguan kuota internet untuk mengikuti PJJ, senang rasanya bisa kembali mengikuti PJJ," jelas Dimas, Senin (28/9/2020).
Dilanjutkannya, meski di tengah kondisi perekonomian keluarga yang menghimpit, namun Dimas menjelaskan punya tekat untuk belajar.
"Saya masih beruntung, karena masih bisa sekolah, jadi saya harus giat belajar untuk masa depan dan membahagiakan orang tua," paparnya.
Adapun rumah beralas tanah, dengan dinding kayu, menjadi saksi perjuangan Dimas menuntut ilmu di tengah pandemi Covid-19.
Meski rumahnya jauh dari transportasi umum, namun tak memudarkan harapannya jika pembelajaran tatap muka dimulai.
"Kalau diperbolehkan masuk sekolah lagi, pastinya saya lebih semangat.
Tapi untuk sementara ini saya akan belajar di rumah menggunakan gadget yang diberikan ini," ucapnya.