Berita Viral
Picu Demo, Begini Nasib Petugas Pria Rumah Sakit yang Mandikan Jenazah Wanita, Wali Kota Bertindak
Pada kesempatan itu, Hefriansyah juga mengutuk keras tindakan un-prosedural yang dilakukan petugas RSUD Djasamen Saragih
TRIBUNJATENG.COM - Update kasus petugas pria di RSUD Djasamen Saragih yang memandikan jenazah wanita.
Kini kasus tersebuber berbuntut panjang dan berujung pencopotan.
Plt Direktur Utama RSUD Djasamen Saragih yang merangkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Siantar, Sumatera Utara dicopot dari jabatannya.
Wali Kota juga mencopot tiga Wakil Direkturnya.
"Saya panggil kepala BKD, tuntutan pertama terhadap tindakan direktur rumah sakit dan direksi akan kami berhentikan.
Kebetulan beliau (Ronald) juga Plt, sehingga saya mudah melakukan tindakan," kata Hefriansyah, saat menghadapi ratusan massa ormas Islam yang melakukan aksi di Lapangan Adam Malik Kota Siantar, Senin (5/10/2020).
• Tak Banyak yang Tahu, Seperti Ini Masa Lalu Nathalie Holscher Pacar Sule, hingga Dijuluki Ratu Amer
• Refly Harun Kecam Isi Omnibus Law Cipta Kerja: Hanya Iblis yang Membuat UU Seperti Ini
• Ini Cara & Syarat Daftar Beasiswa Pendidik LPDP 2020, Simak Juga Jadwal Seleksinya
• Banyak yang Kecewa Tema ILC Tadi Malam, Karni Ilyas Ungkap Pembelaannya
Pada kesempatan itu, Hefriansyah juga mengutuk keras tindakan un-prosedural yang dilakukan petugas RSUD Djasamen Saragih Siantar.
Di hadapan ratusan massa, Hefriansyah yang gagal maju pada Pilkada 2020 ini meminta maaf secara tulus kepada masyarakat.
"Hari ini, saya juga memberhentikan sementara untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan peraturan dan regulasi aturan.
Itu kapasitas saya. Saya rasa tuntutan itu sudah diakomodir walaupun itu sudah menjadi catatan dan pertimbangan saya sebelum saudara saudara melakukan aksi," kata Hefriansyah, yang kemudian disambut pekik takbir massa aksi.

Dari pantauan Tribun Medan, seratusan anggota ormas Islam yang melakukan aksi ini awalnya melakukan longmarch, membawa bendera merah putih dan sejumlah poster berisikan kecaman.
Massa aksi yang mengenakan baju serba putih itu turut mengenakan ikat kepala hitam bertuliskan kalimat syahadat.
Di Lapangan Adam Malik Siantar, massa pun menyampaikan sejumlah tuntutan.
"Pertama, kami mengutuk keras tindakan yang menyakiti seluruh perasaan umat Islam.
Kedua, kepada wali kota segera memberhentikan pimpinan RSUD Djasamen Saragih," kata Muhammad Sya'ban Siregar, selaku koordinator aksi.